Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang putra tokoh adat Dayak Deah di Desa Liyu berhasil mengembangkan potensi wisata di daerahnya. Megi Raya Soeseno, pemuda itu, kini membuat kawasan Watu Badinding di desa itu dikenal sebagai salah satu destinasi wisata indah di Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kawasan Watu Badinding adalah destinasi wisata alam di Desa Liyu yang menawarkan ragam panorama indah khas Pegunungan Meratus. Atraksi utama di sana adalah wisata air karena ada aliran Sungai Liyu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Potensi itu yang dimanfaatkan Megi untuk mengembangkan kawasan wisata di desanya. "Warga Desa Liyu ingin bukti nyata apa yang dikerjakan bersama tidaklah sia-sia," kata Megi yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Sadar Wisata Rano Liyo.
Bersama dengan warga setempat dan berbekal ilmu dari workshop tentang desa wisata yang diikutinya, Megi berupaya membangun desa agar layak menjadi kawasan wisata. Ia bersama pengurus Pokdarwis mengelola dan mengembangkan objek wisata Pemandian Watu Badinding secara bertahap.
Mulai dari melengkapi fasilitas bersantai bagi pengunjung, wahana wisata hingga arung jeram untuk menarik minat para pengunjung. Wisatawan kini bisa menikmati sejuknya air terjun dan sungai atau mencoba wahana rafting di SungaiLiyu.
Tak sampai di situ, Megi bersama kepala desa dan warga sekitar melaksanakan festival budaya Dayak yang disebut Mesiwah Pare Gumboh. Itu merupakan budaya tentang kesyukuran warga Dayak terhadap hasil panen dan kemakmuran yang kini mereka dapat.
Selain itu, kini sedang dikembangkan upaya pemberdayaan kelompok dan masyarakat desa untuk menggali potensi kerajinan di daerah tersebut sehingga bisa mendukung pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kerajinan anyaman, sasirangan dan lainnya mulai berkembang di desa yang berada di kaki Pegunungan Meratus tersebut.
Saat ini, Megi sedang mempersiapkan guest house dan sarana camping untuk pengunjung. Fasilitas itu dibangun untuk makin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Liyu.
Megi optimistis dan berani menargetkan 100 ribu pengunjung bakal datang ke Kawasan Watu Badinding. Ia dan warga desa ingin mewujudkan Desa Liyu menjadi destinasi wisata, bukan hanya bagi warga Kalsel, tetapi juga nasional bahkan internasional.