Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta mengurangi promosi wisata yang mendatangkan wisatawan asing. Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan mendatangkan wisatawan mancanegara saat ini berpotensi meningkatkan penularan virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sebanyak-banyaknya kami melakukan promosi ke luar negeri, kalau mereka menutup penerbangan ke Yogyakarta maka tidak akan efektif menarik wisatawan," ujar Kadarmanta Baskara Aji di Yogyakarta, Kamis 5 Maret 2020. Agar aktivitas wisata di Yogyakarta tetap berjalan, Kadarmanta mengatakan pemerintah akan fokus pada kunjungan wisatawan domestik di 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia berharap wabah virus corona tidak berimbas signifikan pada ekonomi, terutama sektor pariwisata. Kadarmanta melanjutkan, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah mengeluarkan instruksi tentang peningkatan kewaspadaan terhadap virus corona baru atau COVID-19. Berbagai pelaku industri pariwisata dan biro perjalanan di Yogyakarta dilibatkan untuk mensosialisasikan kesiapsiagaan dalam mencegah virus corona atau COVID-19.
Wisatawan memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kepala Dinas Kesehatan DI Yogyakarta, Pembayun Setyaning Astutie mengatakan angka kematian infeksi virus corona terjadi kepada mereka yang berusia di atas 60 tahun. Kalaupun ada indikasi terpapar virus corona, mereka yang kondisi badannya sehat dan respons imunitas tubuhnya bagus, lebih berpeluang sembuh.
Sebaliknya, jika pasien yang terinfeksi sudah punya penyakit bawaan kronis dan daya tahan tubuhnya sudah turun, maka lebih berisiko apabila terpapar virus corona. "Kalau dibilang angka kematiannya cukup besar, angka kesembuhannya juga sebenarnya jauh lebih besar," ujar Pembayun.
Di Yogyakarta ada empat rumah sakit rujukan yang disiagakan untuk mengantisipasi virus corona. Rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito, RSUD Panembahan Senopati Bantul, RSUD Wates dan RSUD Kota Yogyakarta.