Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Di Muntilan, Memedi Sawah Tiba-tiba Mengelilingi Candi Ngawen

Festival Memedi Sawah yang berlangsung di Magelang ini untuk melestarikan tradisi dan menarik wisatawan.

14 September 2017 | 16.38 WIB

Ilustrasi. en.wikipedia.org
Perbesar
Ilustrasi. en.wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orangan sawah, dalam bahasa Jawa disebut Memedi Sawah, itu seperti diangkut dari lahan pertanian ke sekitaran Candi Ngawen, Muntilan, di Magelang. bentuk mereka macam-macam, ada yang menyeramkan dan ada yang kocak.


Penempatan peraga yang biasanya digunakan untuk mengusir burung di sawah itu ke kawasan candi adalah bagian dari Festival Memedi Sawah yang tengah berlangsung di Magelang. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan desa wisata dan wisata perdesaan.


"Selain untuk melestarikan tradisi yang sudah ada, melalui kegiatan seperti ini kami berharap agar kunjungan wisatawan ke desa wisata bertambah. Kemudian, lama tinggal wisatwan juga meningkat sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat," kata dia di Magelang, kamis, 14/9.


Ia mengatakan Kabupaten Magelang memiliki tiga bidang unggulan, yakni pertanian, industri kecil, dan pariwisata. "Kami berharap, ketiganya bisa berkolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat."


Pada festival tersebut deretan memedi (orang-orangan) sawah mengelilingi kompleks Candi Ngawen. Benda yang biasa digunakan untuk mengusir hama burung itu sengaja dipamerkan setelah diarak keliling desa.Ilustrasi orang-orangan sawah. AFP Photo/Adek Berry

"Tema pada festival kali ini adalah nasi wiwit dan memedi sawah. Keduanya merupakan tradisi yang harus tetap dilestarikan," kata Ketua Panitia Festival Memedi Sawah AL Saptandyo.

Ia menjelaskan baik memedi sawah maupun nasi wiwit memiliki makna tersendiri. Nasi wiwit, adalah wujud syukur para petani atas panen yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa kepada petani.

"Pembuatan nasi wiwit dilakukan menjelang panen. Ini merupakan wujud syukur dan terima kasih petani karena diberikan panen yang baik. Wiwit juga berati mengawali benih yang baik untuk pertanian selanjutnya," katanya.

Memedi sawah, kata dia, biasa digunakan para petani untuk mengusir hama burung pipit yang kerap memakan padi. Bentuk atau wujud dari memedi sawah ini berbagai macam, tergantung selera pembuatnya.

"Khusus untuk festival memedi sawah kali ini, kami membebaskan para peserta untuk membuat memedi dengan wujud dan bahan apa pun, kecuali dari bahan plastik," katanya.

Ia mengatakan ada sebanyak 27 dusun di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, yang berpartisipasi dalam festival kali ini.


ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus