Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menegaskan enam ekor bayi komodo yang disita polisi Jawa Timur dari upaya penyelundupan bukan berasal dari Taman Nasional Komodo, tapi dari Pulau Flores. Siti membantah tuduhan Pemprov NTT yang menyebutkan Balai Taman Nasional Komodo (TNK) lemah dalam pengawasan sehingga terjadi pencurian komodo.
Baca: Gubenur NTT Minta Negara Penampung Pembeli Ilegal Kembalikan Komodo
Setelah diidentifikasi, kata Siti, komodo itu dipastikan berasal dari Pulau Flores yang habitatnya di luar taman nasional. "Diidentifikasi dari badan dan warnanya, itu bukan komodo taman nasional, tapi di Pulau Flores," kata Siti Nurbaya, di Pekanbaru, Sabtu, 30 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Nandang Prihadi, mengatakan setelah melakukan analisis morfologi, keenam bayi komodo yang berukuran sekitar 1 meter tersebut diduga berasal dari Flores Utara. "Namun untuk memastikannya, kami telah mengambil sampel darah untuk dilakukan analisis DNA," kata Nandang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan, selain di kawasan Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, komodo juga hidup dan tinggal di pulau-pulau kecil di daratan Pulau Flores. Penelitian dari Yayasan Komodo Survival Program (KSP) bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur dan Taman Nasional Komodo mengkonfirmasi sebaran komodo itu.
Berdasar penelitian melalui rekam jejak kaki dan dengan menggunakan kamera tersembunyi serta informasi dari warga bahwa binatang ini hidup dan tinggal di kawasan Selatan dan Utara dari Pulau Flores. Bahkan mereka punya habitat di Pulau Longos. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT bersama peneliti dari Yayasan KSP pernah pula menemukan belasan telur komodo yang menetas di kawasan Pulau Ontoloe, di dalam kawasan 17 Pulau Riung.
Beberapa tahun lalu Direktur Yayasan Komodo Survival Program Achmad Ariefiandy merilis sebaran komodo di belasan wilayah di Flores. Ini di antaranya: kawasan Taman Nasional Komodo, Tanjung Karita Mese, Cagar Alam Wae Wuul, Flores Utara, Cagar alam Riung, Cagar Alam Wolo Tadho, Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung, Tanjung Torong Padang, di Kabupaten Ngada, Pulau Longos.
Artikel lain: Selain Komodo, Ini Satwa Dilindungi yang Sering Diperdagangkan
"Selama ini warga di Pulau Flores beranggapan komodo hanya hidup dan tinggal di kawasan Taman Nasional Komodo. Namun, fakta dan data menunjukkan bahwa komodo hidup dan tinggal di sejumlah pulau-pulau kecil di kawasan daratan Pulau Flores," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Taman Nasional Komodo, Margaretha Priska pada tahun lalu.