Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pekan Kebudayaan Nasional bakal dihelat di Istora Senayan, Jakarta, pada 7 -13 Oktober 2019. Acara ini bakal menjadi etalase budaya nasional, dengan menampilkan beberapa kegiatan, termasuk pementasan pertunjukan untuk anak-anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini panggung kesempatan mengangkat lagu untuk anak-anak (tingkat) PAUD, TK, SD," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Jumat, 13 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi pelaksana Pekan Kebudayaan Nasional. Dalam acara itu, ucap Hilmar, kebudayaan menjadi ajang berinteraksi. Bila budaya menjadi ruang interaksi masyarakat sehari-hari, maka tak ada ketegangan di antara anak bangsa, "Ruang (kehidupan) itu kebanyakan diisi oleh ketegangan yang sifatnya ekonomi, sosial, dan juga politik," ucapnya.
Menurut Hilmar, Pekan Kebudayaan Nasional dianggap menjadi pola interaksi yang berdasarkan kebersamaan. "Bukan persaingan," katanya. "Jadi sifatnya partisipasi dari semua pihak, seniman, pekerja budaya, kalangan pemerintah, dan komunitas."
Kegiatan pertunjukan Pekan Kebudayaan Nasional akan menampilkan perwakilan dari 34 provinsi. Ada pula seniman tradisi dan kultur urban. Beberapa di antaranya yang akan mengisi pertunjukan, yaitu Didi Kempot, Didik Ninik Towok, Cak Lontong, Ki Manteb Soedharsono, Rahayu Supanggah. Selain itu ada pula Navicula, Barasuara, NDX AKA, Ras Muhamad, dan Jason Ranti.Pertunjukan tarian khas Betawiyang dimainkan oleh anak-anak. TEMPO/Maria Fransisca
Selama sepekan penyelenggara menghadirkan berbagai ragam pertunjukan. "Akan ada 108 pertunjukan. Didi Kempot sekarang sedang digandrungi kaum milenial juga," ucap Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Sri Hartini.