Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Homestay Desa Borobudur, Pilihan Menginap yang Mengasyikkan

Sejumlah bangunan bernama balai ekonomi desa (balkondes) telah berdiri megah sebagai homestay di sejumlah desa di kawasan Borobudur.

14 November 2017 | 08.34 WIB

Homestay Balkondes binaan PT TWC di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Foto: ANTARA/Anis Efizuddin)
Perbesar
Homestay Balkondes binaan PT TWC di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Foto: ANTARA/Anis Efizuddin)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Magelang - Sejumlah bangunan bernama balai ekonomi desa (balkondes) telah berdiri megah di sejumlah desa di kawasan Borobudur. Bangunan yang didirikan badan usaha milik negara BUMN itu beberapa diantaranya difungsikan sebagai homestay.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tentu saja homestay itu dimaksudkan untuk penginapan wisatawan yang ingin bermalam di desa sekitar Candi Borobudur. Homestay di balkondes tersebut ada tiga jenis, yakni single unit, kopel, dan family.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga:

Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono mengatakan ingin dia mengajak masyarakat sekitar candi untuk berbisnis homestay. "Kami mengajak masyarakat kalau ingin membuat homestay bisa memilih modelnya seperti ini," kata dia.

Bangunan homestay sengaja dibuat sedemikian rupa supaya bisa direplika masyarakat.  Bbangunan itu bisa didirikan di tanah seluas 100 meter persegi. “Bisa membuat yang single saja. Nah, kalau punya tanah lebih luas bisa membuat yang kopel.”

Edy menyebutkan tiga jenis homestay seperti Balkondes Borobudur sudah ada di Dusun Ngaran. Menurut dia jika ada yang membutuhkan bantuan modal usaha, bisa meminjam dari BUMN yang bunganya sangat rendah.Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Subekti.

Edy mengingatkan balkondes tidak bisa jalan sendiri, tapi harus dalam network agar lebih kuat. Menurut dia yang membuat balkondes kuat itu bukan satu per satu, tetapi tetapi karena kebersamaan di antara balkondes.

Ia mencontohkan balkondes di Ngaran yang menjadi binaan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratuboko itu sudah berjalan bagus. “Bisa menghasilkan dan sudah ada bagi hasil dengan desa.”

Dia mencontohkan, jika Ngaran lepas dari network, usaha mereka bisa rawan. Sebab, di kanan kiri balkondes Ngaran masih ada tanah kosong. Jika ada investor masuk dan membeli tanah itu lalu membuat yang lebih bagus dari Ngaran, “Saya kira balkondes di Ngaran akan tutup dalam waktu tidak lama," katanya. Jadi, “Kebersamaan ini harus dibangun.”

ANTARA

Berita lain:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus