Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kota Yogyakarta merayakan hari ulang tahun ke-264 pada hari ini, Rabu 7 Oktober 2020. Sebuah upacara dan tumpengan kecil berlangsung di Balai Kota Yogyakarta dengan menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berbeda dengan perayaan hari ulang tahun Kota Yogyakarta sebelumnya yang selalu meriah dan berlangsung selama sepekan bahkan sebulan, kali ini peringatan ulang tahun hanya dua hari saja, yakni Rabu dan Kamis, 7 - 8 Oktober 2020. Momentum ulang tahun Kota Yogyakarta tahun ini bersamaan dengan pandemi Covid-19 dan diwarnai unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan hari ulang tahun kali ini mengangkat tema Festival Jogja Kota dengan sesanti atau tagline Tan Mingkuh Tumapak ing Jaman Anyar. "Tema itu memiliki makna pantang mundur, penuh semangat memasuki era adaptasi kebiasaan baru," ujar Haryadi.
Dari tema itu, dia mengajak masyarakat Yogyakarta menghidupkan kembali ruh wisata budaya Yogyakarta yang sempat mandek dihantam wabah. Menurut Haryadi, banyak pelajaran di masa pandemi ini. Contohnya, muncul kreasi baru yang memadukan seni budaya dengan teknologi, seperti live streaming. Kreativitas semacam ini bisa menjadi modal untuk mengembangkan pariwisata Yogyakarta saat wabah telah tertangani di masa mendatang.
Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar beragam acara dalam jaringan, seperti pertunjukan musik, tarian, flow art, fashion show, acrobatic, dan animasi yang dapat dinikmati selama dua hari mulai pukul 19.30 - 20.30 WIB. Berbagai artis, seperti Didik Nini Thowok, Elisha Orcarus Allasso, Anter Asmorotedjo, Lemari Lila, Pulung Jati Rangga, Gatot Danar, akan mengisi pertunjukan online itu.
"Tak hanya warga Yogyakarta, semua orang dapat menikmati acara itu, ikut menari tanpa harus menyaksikan langsung di tempat," ujar Haryadi Suyuti. "Yang penting tidak menimbulkan kerumunan dan memaksimalkan teknologi informasi."