Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan wisatawan berikutnya ke Tokyo bisa jauh lebih indah. Selama akhir pekan, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Tokyo, untuk pertama kalinya mengizinkan penerbangan ke Bandara Haneda, menggunakan rute baru melintasi pusat kota Tokyo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menjelang Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, Bandara Haneda sedang mengalami ekspansi besar-besaran. Ada sekitar 50 slot pendaratan internasional baru yang disetujui. Hal tersebut dimungkinkan berkat melonggarnya peraturan wilayah udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wilayah udara di atas Tokyo sebagian besar telah dikendalikan oleh Amerika Serikat (AS) sejak Perang Pasifik, yang berakhir pada 1945. Menurut Kantor Berita Shingetsu, pada 2018, AS dan Jepang memasuki pembicaraan negosiasi. Pembicaraan tersebut menyoal, kemungkinan Jepang mendapatkan kembali kendali atas beberapa rute penerbangan, terutama di atas Tokyo. Meskipun Jepang tidak mendapatkan kembali wilayah udaranya, tetapi mereka mendapatkan kontrol lebih besar.
Penerbangan ke dan dari Bandara Haneda Tokyo sebelumnya hanya beroperasi di "koridor yang sangat terbatas," menurut One Mile at a Time . Rute-rute ini terutama difokuskan di Teluk Tokyo dan mengharuskan jalan memutar dan pembatasan ketinggian.
Saat penerbangan mulai beroperasi di atas pusat Tokyo, para pilot dan pengendali lalu lintas udara ke rute baru melakukan penyesuaian. Penerbangan di atas Tokyo sedang diuji, karena kekhawatiran dapat menimbulkan polusi suara. Pintu masuk baru ke Bandara Haneda Tokyo akan beroperasi penuh pada akhir Maret.
Mulai saat itu, Anda mungkin ingin memesan tempat duduk dekat jendela ke Tokyo. Dan pastikan untuk menyiapkan kamera Anda, ketika awak kabin mengumumkan bahwa pesawat sedang bersiap mendarat.