Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan film Lara Croft: Tomb Raider 17 tahun lalu, menginspirasi Studio Warner Bros Pictures untuk memproduksi film Lara Croft berikutnya. Yakni melalui judul Tomb Raider yang tayang di bioskop mulai hari ini, Rabu, 7 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Proses syuting film Tomb Raider dimulai sejak Januari 2017. Beberapa lokasi pengambilan gambar yakni Cape Town, Afrika Selatan dan pulau London Timur di Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Cape Town dipilih untuk syuting Tomb Raider barangkali karena keindahan kota ini. Menurut laman Wikipedia Cape Town adalah sebuah kota pesisir di Afrika Selatan dan perkotaan terpadat kedua setelah Johannesburg.
Cape Town sekaligus menjadi ibu kota provinsi Western Cape. Kota ini terkenal dengan pelabuhannya yang alami di Kawasan Floristik Tanjung.
Menghadap tepian pantai Samudra Atlantik dan berada di di kaki Table Mountain, Cape Town tampak indah. Table Mountain adalah gunung batu datar di bagian puncaknya. Mirip meja. Bersama Cape Point, keduanya menjadi ikon kota.
Udara Cape Town sejuk dan hangat. Pelancong Agus Dermawan T yang pernah menuliskan catatan perjalanannya ke kota ini di Koran Tempo menyebutkan karena areanya subur itulah menyebabkan seluruh penduduk berasa sejahtera.
Warga Cape Town didominasi tiga kelompok bangsa, yakni bangsa Boer, beberapa bangsa kulit putih yang pernah mengkolonisasi, dan bangsa asli benua Afrika.
Catatan sejarah menunjukkan kota ini ditemukan pada1452 oleh sersan angkatan laut Belanda Jan van Riebeeck. Sang penemu menilai wilayah ini amatlah elok.
Sinar matahari hadir sepanjang waktu menyinari pantai. Tanahnya subur, dengan kontur naik-turun. “Menjanjikan kenikmatan berpiknik,” tulis Agus Dermawan T.
Nah, itukah yang membuat Lara Croft berpetualang hingga Cape Town dalam Tom Raider?