Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Pagoda bertingkat sembilan lantai di Pulau Kemaro, Palembang tampak menjulang. Sore itu beberapa orang sedang memasang lampion untuk menghiasi pelataran kuil Buddha.
Baca juga: Legenda Pulau Kemaro, Simbol Cinta Saudagar Tiongkok di Palembang
"Setiap tahun pasti ramai dikunjungi saat perayaan Imlek," kata pemandu wisata Marlin Hafizah, Selasa, 22 Januari 2019. Disebutkan juga para pengunjung bisa naik ke lantai atas di Pagoda tersebut, untuk melihat pemandangan seputar Pulau Kemaro. Kalau Perayaan Imlek, ruangannnya bisa digunakan juga untuk menginap peserta yang mengisi acara di Festival Imlek.
Selain Pagoda yang dibangun pada 2006 itu, daya tarik lain Pulau Kemaro adalah Klenteng Hok Tjing Rio atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im yang dibangun pada 1962. Di depan Klenteng inilah terdapat makam saudagar Tiongkok Tan Bun An dan Siti Fatimah melegenda. Kisah cinta mereka berdua inilah yang konon membuat Pulau Kemaro terbentuk.Batu yang tertera selayang pandang cerita tentang kisah Tan Bun An dan Siti Fatimah di Pulau Kemaro, Selasa, 22 Januari 2019 (TEMPO/BRAM SETIAWAN)
Pulau Kemaro sendiri berada di kawasan Sungai Musi, waktu tempuh sekitar 20 menit menggunakan bus air dari Dermaga Point kawasan Benteng Kuto Besak. Gelombang air sungai sore itu terasa cukup kencang menghantam tepian Pulau Kemaro. Ada anggapan warga setempat bahwa meski arus gelombang air tinggi, namun tidak pernah sampai menggenangi Pulau Kemaro.
"Makanya ada sebutan Pulau Kemaro seperti mengambang kalau arus air sedang tinggi," tutur Marlin.
Saat TEMPO.CO mengunjungi Pulau Kemaro beberapa pengunjung banyak berkumpul di pelataran pagoda. Agaknya pagoda yang berada di tengah Pulau Kemaro menjadi obyek yang diminati untuk melakukan swafoto.
Suasana di Pulau Kemaro terasa nyaman karena keheningannya. Namun, kepulan asap pabrik-pabrik di sekitarnya terbawa angin dan mengganggu kenyamanan suasana Pulau Kemaro ini.
Baca juga: Imlek: Ini Alasan Indonesia Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Cina
BRAM SETIAWAN (Palembang)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini