Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Jangan Biarkan Label Bagasi Pesawat Tetap Menempel di Koper setelah Perjalanan

Membiarkan label bagasi menempel sampai penerbangan selanjutnya jadi salah satu penyebab koper hilang atau tersasar ke tujuan lain.

29 Agustus 2023 | 08.00 WIB

Ilustrasi conveyor belt koper. Dok. Freepik
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi conveyor belt koper. Dok. Freepik

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Saat bepergian dengan pesawat, penumpang bisa memasukkan koper atau tas ke bagasi dan mengambilnya kembali di kota tujuan. Koper di bagasi biasanya ditempeli dengan label yang berisi keterangan penerbangan supaya tidak salah naik pesawat. Tapi setelah sampai di kota tujuan, penumpang sering kali membiarkan label bagasi itu terus menempel, bahkan sampai penerbangan selanjutnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ternyata kebiasaan itu jadi salah satu penyebab koper hilang atau tersasar ke penerbangan lain. Hal itu dikatakan ileh seorang staf Bandara Internasional Ontario di Los Angeles, Amerika Serikat. Jadi, dia menyarankan agar selalu melepas stiker lama dari perjalanan sebelumnya supaya bagasi tidak berakhir di tempat lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Misalnya Anda terbang dengan pesawat American (Airlines), dan sebulan kemudian, Anda terbang dengan Southwest. Nah, ada stiker kecil yang menempel di bagasi dari American, yang memberi tahu komputer bahwa koper itu harus ke sana,” kata seorang staf yang tidak disebutkan namanya dalam video TikTok yang diunggah pada 23 Agustus.

"Jadi, jika stiker American yang sudah sebulan ada di sana, ada kemungkinan stiker itu akan memindainya dan bukan yang ini (Southwest). Itu tergantung bagaimana jamnya dan di mana barang-barang itu berada. Mungkin saja bagasi dengan stiker itu akan berakhir di sana dan tidak masuk ke dalam pesawat," staf itu melanjutkan.

Beberapa orang di TikTok berterima kasih kepada staf itu karena telah membagikan tip profesionalnya.

“Sesuatu yang tidak pernah saya pikirkan tetapi sangat masuk akal,” komentar salah satu pengguna TikTok.

Influencer Amerika, Melanie the Travel Girl, menyarankan untuk memasang pelacak di tas dan dan menghindari penerbangan transit untuk meminimalkan kemungkinan tas tidak sampai ke tujuan akhir.

Tips lain dari Carl Broadbent, mantan petugas bagasi di Bandara Heathrow di London, adalah pelancong perlu memeriksa ulang apakah informasi label bagasi adalah yang terbaru dan sesuai. 

Kehilangan barang bawaan saat bepergian menjadi hal yang lumrah setelah pandemi COVID-19. Menurut perusahaan asuransi Spanyol Mapfre SA, klaim bagasi hilang pada musim panas 2022 adalah 30 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Maskapai penerbangan AS mengalami kehilangan, keterlambatan, atau kerusakan hampir 219.795 tas bagasi pada April, menurut Department of Transportation's Air Travel Consumer Report pada Juni. Jumlah tersebut setara dengan 219.723 tas yang salah penanganan pada April 2022, menurut DOT.

INSIDER | DAILY MAIL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus