Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur kembali membuka tempat wisata Telaga Sarangan bagi para pelancong ketika menjelang new normal. Kebijakan itu mulai diterapkan pada Senin, 22 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sifatnya masih uji coba selama tiga bulan ke depan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan Venly Tomi Nicholas saat dihubungi Tempo, Selasa, 23 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam kurun waktu itu, ia melanjutkan, evalusi dijadwalkan dilaksanakan setiap dua pekan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat. Indikator yang menjadi pemantauannya tentang penerapan protokol kesehatan bagi di kawasan Telaga Sarangan, “Mulai dari pintu masuk utama, di dalam kawasan, dan fasilitas di lokasi wisata itu,” ujar Venly.
Di kawasan wisata itu tersedia sejumlah fasilitas, di antaranya perahu untuk mempermudah pelancong memutari telaga, sejumlah hotel dan lapak pelaku usaha kecil dan menengah. Sekitar 2.000 orang, Venly menuturkan, menggantungkan sumber rezeki di Telaga Sarangan.
Ketika pembatasan sosial mulai diterapkan pemerintah sejak tiga bulan lalu, sektor usaha di Telaga Sarangan terhenti. Destinasi wisata di wilayah Kecamatan Plaosan yang berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah itu ditutup.
“Di (kawasan) Telaga Sarangan juga ada permukiman dan banyak orang yang mengadu nasib di sana. Inilah menjadi alasan kami untuk melakukan uji coba dibuka,” ia menjelaskan.
Pada Senin, 22 Juni 2020, atau hari pertama dibuka pascaditutup akibat pembatasan sosial, jumlah pengunjung di Telaga Sarangan mencapai 1.000-an orang. Hampir seluruhnya berasal dari warga lokal Magetan. “Kalaupun ada dari luar daerah hanya dari Karanganyar tapi sangat sedikit jumlahnya,” ucap dia.
Seiring masih berlangsungnya pandemi Covid-19, Venly melanjutkan, pelancong di Telaga Sarangan dibatasi hingga 3.000 orang. Padahal, kapasitas maksimalnya mencapai 5.000 turis. Kebijakan ini diterapkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 dengan tetap menjaga jarak antarorang.
NOFIKA DIAN NUGROHO