Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Badung - Jerinx SID, penabuh drum grup musik asal Bali, Superman Is Dead berkali-kali menyatakan tidak akan memilih alias golput dalam Pemilu 2019 dalam media sosialnya. Menurut dia, menguatnya wacana golongan putih (golput) menjelang waktu pencoblosan pada 17 April 2019 merupakan sinyal negatif bagi pemerintah. Golput merupakan sikap politik karena kecewa kepada pihak yang berkuasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Golput merupakan tekanan kepada pemerintah yang berkuasa. Itu peringatan, bahwa banyak regulasi atau keputusan yang salah,” kata Jerinx SID, Senin, 17 Maret 2019. Jerinx mencontohkan, hampir lima tahun Presiden Joko Widodo berkuasa hingga saat ini belum ada sikap tegas untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menyebut, golput bukan karena tidak peduli dengan politik atau benci dengan pemerintah. Jerinx SID menyatakan, golput adalah sebuah sikap agar pemerintah memiliki pilihan yang jelas, memihak rakyat atau investor. “Jadi inilah pesan yang sebenarnya,” ujar Jerinx.
Jerinx SID menjelaskan, album baru Superman Is Dead yang berjudul Tiga Perompak Tua adalah bagian dari perjuangan soal isu lingkungan dan sosial. Selama lima tahun terakhir ini Superman Is Dead berkonsentrasi menolak reklamasi Teluk Benoa. “Kami ingin keluar dulu untuk album ini,” katanya.
Jerinx SID dalam berbagai unggahan di akun Instagramnya, @jrxsid mengaku pada Pemilu 2019 ia tidak akan memilih. Menurut Jerinx, pada Pilpres 2014, untuk pertama kalinya bersama personel Superman Is Dead lainnya, mereka tidak golput. Pilihan itu, kata dia, berisiko lantaran SID kehilangan 50 persen fanbasenya.
"Kami pikir gak papa kehilangan fans untuk kebaikan yang lebih besar bagi umat manusia," tulisnya pada unggahan 21 Desember 2018.
Tapi ia melanjutkan, setelah empat tahun berlalu, Jerinx merasa tak ada kemajuan. "Teluk Benoa masih terancam. Fasisme, radikalisme masih subur. Ras minoritas tetap dijajah. Petani dan aktivis masih diintimidasi," Jerinx SID menuliskan pada keterangan foto bergambar penguasa Orde Baru, Soeharto itu.
MADE ARGAWA