Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta-Aktris Happy Salma kagumi cara penyair Chairil Anwar membuat puisi. Ia kerap membayangkan bagaimana Chairil merangkai kata-kata menjadi puisi yang dipahami hingga saat ini. Padahal menurut dia kala itu kosa kata Bahasa Indonesia belum sekaya sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kok bisa di zaman itu dia menulis itu. Saya ngebayangin Indonesia baru berdiri dengan hiruk peralihan zaman," kata Happy di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 7 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berangkat dari hal itu, Happy memutuskan menggelar pertunjukan teater bertajuk Perempuan-Perempuan Chairil. Alasannya, sosok Chairil penting dipertontonkan kepada masyarakat.
Happy pun beralasan produktivitas Chairil kala itu patut diapresasi. Di usianya yang muda, dengan segala keterbatasan, sosok Chairil Anwar bisa tetap mengasah kreativitasnya dan menghasilkan sesuatu. Lain dengan generasi muda saat ini yang menurut Happy lebih jago mengkritik ketimbang berkarya.
"Tapi enggak semua, mungkin saya salah, tapi maksudnya yang sekarang jago banget kritiknya, mana dong karyanya? Kalau zaman dulu mereka berani mengkritik dan membuktikan karya mereka yang lebih pantas untuk dihargai," jelas Happy.
LANI DIANA