Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Kathy Indera, Tuai Kritik Usai Komentari Macet dan Anies Baswedan

Kathy Indera sempat kritisi kemacetan dan menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Alih-alih dapat simpati, aksinya menuai kritikan.

21 Oktober 2017 | 11.52 WIB

(Instagram)
Perbesar
(Instagram)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pesinetron Kathy Indera menutup fitur komentar di akun Instagram-nya. Sebelumnya, ia sempat memuat video mengomentari kemacetan di Instastory. Video tersebut tersebar dan banyak menuai komentar tak enak. Beberapa komentar di antaranya menyinggung soal SARA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komentar netizen terhadap video di Inststory Kathy karena dia turut menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “So gue di jalan di daerah Ciputra. Kalau malam, Ciputra itu memang macet. Tapi man, gue baru sadar kalau selama ini macetnya itu gara-gara Transjakarta itu sendiri," katanya dalam video itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dengan nada suara tinggi dan rasa kesal, Kathy menunjukkan kondisi kemacetan yang ia alami. Tak berhenti di situ, ia turut mengkritik kebijakan pemerintah daerah yang menurut dia tak memberi solusi atas kemacetan.

"Woi Anies, gimana nih, Nies? Please ya, itu kan katanya Transjakarta biar bikin enggak macet, tapi apaan, ini lampu merah ya tetap aja dia enggak maju-maju. Nih, lo lihat semuanya nih," tuturnya dengan nada tinggi.

Posting-an Kathy tersebut memancing banyak kritik balik terhadapnya. Ia pun membuat posting-an baru merespons serangan netizen yang menyinggung soal SARA terhadapnya. Di posting-an berikutnya, Kathy mengiyakan bahwa dia sempat dihubungi kawannya terkait dengan reaksi netizen. Menurut Kathy, banyak yang berkomentar agar dia tidak bertindak macam-macam dengan pribumi.

"Gue itu orangnya antirasis dan gue kesal banget sekarang, enggak usah bawa-bawa pribumi dan Islam atau agama-agama lain deh. Gue tuh cinta banget sama yang namanya agama dan ras jadi gue enggak pernah yang beda-bedain," tuturnya.

Ia melanjutkan, soal hubungan pertemanannya yang berasal dari bermacam-macam latar belakang suku dan agama. "Teman gue banyak pribumi, teman gue banyak yang Cina, teman gue banyak yang bule, kayak mereka lahir sudah kayak begitu, bukan salah mereka. Dan, You can't blame too," ujar Kathy.

Menurut Kathy, tak ada yang salah dengan agama. Selama ini yang salah adalah orang-orangnya. Tak adil, menurut dia, menggunakan agama untuk mengancam orang lain. “Lo enggak bisa ngomong, eh jangan macam-macam lo sama Islam, eh awas lo Kristen, apa lo. Enggak bisa kayak gitu? Hello mana sih manusiawi lo," ucap Kathy Indera.

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus