Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Tersesat di tengah hutan adalah suatu hal yang pasti tidak diinginkan oleh para pendaki saat mendaki gunung.
Alih-alih bisa menikmati pemandangan elok ketika sampai di puncak gunung, tragedi tersesat justru berisiko mengancam nyawa seorang pendaki. Dengan begitu, para pendaki perlu mengetahui cara-cara agar tidak tersesat selama pendakian.
Faktor Alam dan Minim Persiapan
Melansir Wim Hof Method, aktivitas mendaki gunung bukan hanya membutuhkan kekuatan fisik saja. Akan tetapi, para pendaki juga perlu melatih pengetahuan tentang metode bertahan hidup di alam termasuk prosedur keamanan dan keselamatannya. Hal sederhana yang perlu dipersiapkan oleh pendaki pemula, misalnya membawa peralatan penting yang tidak boleh terlewatkan seperti kompas.
Baca juga : Berikut Beberapa Persiapan untuk Mendaki Gunung Saat Musim Hujan
Minimnya pengetahuan tentang kondisi alam dan kurangnya persiapan, kerap kali menyebabkan sejumlah musibah, salah satunya tersesat. Tidak jarang ditemukan sejumlah kasus kematian para pendaki akibat tersesat di tengah hutan. Lantas, apa saja yang perlu dilakukan supaya tidak tersesat selama pendakian? Simak caranya berikut ini, seperti dilansir dari Ber Foot Theory:
- Pelajari Cara Membaca Peta dan Kompas
Saat ini memang sudah tersedia berbagai aplikasi penunjuk arah yang bisa diakses cukup melalui ponsel. Namun, para pendaki harus selalu memiliki rencana cadangan jika ponsel tiba-tiba mati atau mengalami kesalahan teknis. Peta dan kompas menjadi pilihan alternatif utama untuk mengatasi kendala itu. Bagi pendaki pemula, sebaiknya perlu belajar cara membaca peta dan menggunakan kompas.
- Tetap Berada di Jalur Pendakian
Faktor penting untuk menghindari tersesat saat mendaki adalah dengan tetap berada di jalan setapak. Jika memang harus keluar dari jalur seperti hendak buang air, selalu perhatikan arahnya. Pun jangan terlalu jauh meninggalkan lokasi dari jalan setapak sebelum menjelajah lebih jauh ke dalam hutan.
- Buat Penanda Jalan
Jalur pendakian yang sudah populer, biasanya para petugas telah memberikan tanda khusus untuk para pendaki. Misalnya, berupa tulisan arah penunjuk jalan, plang khusus, hingga pos-pos pemberhentian. Namun, tidak menutup kemungkinan beberapa arah penunjuk yang disediakan itu rusak sehingga tidak bisa menjadi rujukan penunjuk arah. Sebagai antisipasi, buatlah penada jalan pribadi seperti mengikat tali ke pohon, dan lainnya.
- Selalu Bersama Rombongan
Sejumlah kasus tersesatnya para pendaki, umumnya disebabkan karena ia tertinggal oleh rombongan selama perjalanan mendaki gunung. Lebih-lebih yang tertinggal adalah pendaki pemula yang belum mengerti sepenuhnya medan pendakian. Alhasil, dirinya menjadi panik dan tidak mampu menyelamatkan diri saat tersesat di tengah hutan. Jadi, untuk mencegah tersesat pastikan untuk selalu bersama rombongan selama pendakian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
HARIS SETYAWAN
Baca juga : Kerap Dinilai Sepele, Ini 5 Perlengkapan yang Wajib Dibawa Pendaki Gunung Pemula
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini