Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Forbidden City terletak tepat di pusat kota Beijing, Cina. Kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menonjolkan arsitektur paling populer di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Awalnya Forbidden City digunakan sebagai Istana Kekaisaran, pusat pemerintahan Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Disebut Forbidden City karena bangunan ini adalah kompleks istana kekaisaran. Pejabat pemerintah dan anggota keluarga kekaisaran pun hanya boleh mengakses area terbatas di kompleks tersebut.
Detail Forbidden City
Luas Forbidden City mencapai 72 hektar dengan lebih dari sembilan ribu ruangan. Sebagai perbandingan, Forbidden City berukuran empat kali lipat Taj Mahal di India , yang sebagian besar terdiri dari taman. Luas bangunannya yang bahkan lebih besar dari Istana Versailles di Perancis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bangunan berbentuk persegi panjang ini adalah rumah bagi 24 kaisar dan keluarga mereka. Selain itu sebagai pusat upacara dan politik pemerintahan Tiongkok kuno selama 500 tahun.
Dikelilingi oleh tembok luar setinggi 10 meter dan dikelilingi parit selebar 52 meter. Ada empat gerbang, yaitu Gerbang Wumen di selatan, Gerbang Shenwumen di utara, Gerbang Xihuamen dan Donghuamen, di barat dan timur. Ada menara sudut yang terstruktur dengan indah dari empat sudut dinding luar.
Bangunannya dibangun dengan balok kayu, ukiran rumit, dan genteng kaca kuning yang khas. Arsitektur Forbidden City mencerminkan prinsip feng shui tradisional Tiongkok. Tata letaknya simetri sempurna, dengan poros tengah utara-selatan dirancang juga seluruh kota Beijing.
Istana-istana besar terbentang sepanjang poros, sedangkan aula-aula kecil berdiri di sisi barat dan timur. Semuanya ditata rapi dalam lima jalur utara-selatan, yaitu Poros Tengah, Sayap Barat, Sayap Timur, Jalur Barat Luar, dan Jalur Luar Timur.
Untuk fungsinya berbeda, kompleks ini dibagi menjadi Pelataran Luar di selatan dan Pelataran Dalam di utara. Pelataran Luar digunakan untuk upacara kenegaraan, sedangkan Pelataran Dalam merupakan kawasan pemukiman, termasuk tiga istana pusat bagi kaisar dan permaisuri. Selain itu juga ada Taman Kekaisaran di bagian paling utara, yang memberikan pemandangan dan hiburan.
Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia
Setelah Kaisar Terakhir Tiongkok meninggalkan istana, istana ini kemudian menjadi museum yang dibuka untuk umum pada tahun 1925. Bangunan ini terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNSECO pada tahun 1987, dan merupakan kompleks istana kayu kuno terbesar dan paling terpelihara di dunia.
Kini pengunjung dapat menjelajahi halamannya yang luas, aula berornamen, dan pameran, sehingga memberi mereka kesempatan untuk mengintip masa lalu kekaisaran Tiongkok.
Jika ingi mengenal warisan budaya Tiongkok, sebaiknya menghabiskan setengah hingga satu hari untuk mengunjungi Forbidden City. Setidaknya butuh dua hingga empat jam untuk menjelajahi istana-istana besar di sepanjang poros tengah. Sementara jika Anda tertarik untuk menjelajah lebih jauh di sayap barat dan timur, satu hari penuh sudah cukup untuk kunjungan menyeluruh.
TIMES OF INDIA | TRAVEL GUIDE OF CHINA
Pilihan editor: Menikmati Sajian Beragam Teh di dekat Kota Terlarang Beijing