Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Mudah Berangkat, Sulit Pulang. Ini Layanan Baru Grab di Yogya

Dispar DI Yogyakarta bekerja sama dengan Grab, untuk menyediakan transportasi bagi solo traveler, yang ingin berkeliling pelosok Yogyakarta.

28 Februari 2020 | 14.00 WIB

Dinas Pariwisata DIY dan GrabBike mengarap program bersama sasar wisatawan solo traveller. Dok: Grab
Perbesar
Dinas Pariwisata DIY dan GrabBike mengarap program bersama sasar wisatawan solo traveller. Dok: Grab

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jalan-jalan di pelosok Yogyakarta memang belumlah 100 persen nyaman dan mudah. Pasalnya, ketersediaan objek wisata dan transportasi massal belum seimbang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal tersebut menjadi catatan Dinas Pariwisata (Dispar) DI Yogyakarta. Tren bermunculannya destinasi baru tak diimbangi jumlah angkutan umum massal. Padahal antusiasme wisatawan, khususnya kaum milenial yang gemar solo traveling ke berbagai objek wisata alternatif itu, saat ini sedang tinggi-tingginya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dinas Pariwisata merinci Yogyakarta memiliki lebih dari 5 juta turis setiap tahunnya. Dari jumlah itu, sekitar 40 persen merupakan solo traveller atau turis yang bepergian sendirian.

Mengacu data tersebut, Dispar DIY pun pada akhir Februari 2020 menggandeng layanan operator ojek online, GrabBike, untuk menyediakan kebutuhan transportasi perorangan yang dinilai fleksibel dan praktis.

"Kami ingin memberi layanan kemudahan wisatawan berpergian ke mana saja, kapan saja, saat mereka di Yogyakarta," ujar Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata DIY Rose Sutikno Kamis 27 Februari 2020.

Sutikno mencatat, sekitar 80 persen permintaan layanan bidang wisata di Yogyakarta mulai transportasi, akomodasi, hingga kuliner saat ini dilakukan wisatawan secara online.

Kebiasaan wisatawan kalangan milenial ini, dinilai akan lebih terlayani dengan menggandeng ojek online yang jumlah armadanya di Yogyakarta mencapairibuan.

"Yang jadi tantangan, bagaimana ojek online ini tak hanya dominan pelayanannya denga rute antar dari Kota Yogyakarta ke objek-objek yang dituju. Tapi juga rute baliknya tersedia seimbang," ujarnya.

Sutikno tak menampik terjadi kasus wisatawan yang mudah mendapatkan layanan ojek online dari Kota Yogyakarta menuju sebuah objek wisata di kabupaten Bantul atau Sleman. Namun wisatawan tersebut kesulitan saat mencari layanan untuk balik ke Kota Yogyakarta, karena masih minimnya armada ojek online di lokasi wisata.

Dalam kerja sama ini, Dispar DIY pun mendorong operator Grab juga turut memberdayakan mitra pengemudi di lokasi destinasi, agar jumlah yang beroperasi juga tersedia memadai.

City Manager 2-Wheels Grab Indonesia Yogyakarta Habdillah Anuraga mengatakan, dalam kerja sama itu pihaknya telah menyiapkan 100 pengemudi sebagai Duta Wisata GrabBike Yogyakarta.

"Solo traveler di Yogyakarta akan dimudahkan dalam mobilisasi mereka dengan layanan GrabBike Tour," ujarnya.

Konsep ini menawarkan dalam satu layanan, wisatawan mendapatkan moda transportasi yang praktis, aman serta murah. Selain itu, mereka mendapatkan nilai tambah yang penting dalam wisata mereka, yaitu wawasan dan pengalaman yang kaya akan pariwisata Yogya.

"Pengalaman ini akan wisatawan alami bersama para pengemudi yang memiliki wawasan kearifan lokal," ujarnya. Menurut Habdillah, mitra pengemudi yang ditunjuk menjadi Duta Wisata GrabBike itu, dilatih dari segi standar pelayanan untuk fasih sebagai driver sekaligus pemandu pariwisata (tour guide). Baik dari segi berkomunikasi maupun pengetahuan mengenai lokasi pariwisata di Yogyakarta.

Mitra pengemudi dibekali dengan materi yang mempersiapkan mereka sebagai garis depan bagi pariwisata Yogyakarta. Pertama, layanan keramahtamahan dasar dengan prinsip 3S (Salam, Senyum, Sapa).

Pantai Depok salah satu destinasi wisata pantai di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Selain menawarkan wisata pantai, Pantai Depok terkenal dengan hidangan laut segarnya. TEMPO/Shinta Maharani

Kedua, pengetahuan pariwisata dasar di kota Yogyakarta serta bekal hanging booklet kepada mitra, yang berisikan referensi tujuan wisata untuk penumpang, dari luar kota maupun wisatawan asing yang sedang berwisata ke Yogyakarta.

Ketiga, mitra pengemudi juga mendapatkan peningkatan aspek-aspek layanan seperti pengembangan inovasi keselamatan dan pengantaran, pelatihan mitra pengemudi, dan cakupan asuransi kecelakaan.

PRIBADI WICAKSONO

Ludhy Cahyana

Ludhy Cahyana

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus