Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Nadia Mulya Luncurkan Buku Kuliner Foodie And The City  

Foodie and The City menunjukkan bagaimana pesatnya perkembangan dunia kuliner di Indonesia.

3 September 2015 | 12.20 WIB

Nadia Mulya. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Nadia Mulya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO , Jakarta: Setelah sukses meluncurkan buku yang berjudul KOCOK! The Untold Stories of Arisan Ladies And Socialites, Nadia Mulya kembali meluncurkan buku berjudul Foodie And The City. Buku ini yang diluncurkan pada Rabu, 2 September 2015 ini merupakan buku kolaborasi Nadia Mulya, Joy Roesma dan Vania Wibisono.

Ide pembuatan buku ini dimulai dari hobi ketiganya yang selalu hang out di salah satu restoran di Jakarta. Joy yang gemar mencicipi makanan di restoran-restoran baru yang sedang naik daun, Nadia yang hobi memasak walaupun hasilnya seadanya dan Vania yang dikenal sebagai chef. Ketertarikan ketiganya pada aspek kuliner inilah yang membuat mereka sepakat untuk menulis buku ini.

"Idenya muncul pas kita lagi ngumpul di Union, Plaza Senayan.

Foodie and The City menunjukkan bagaimana pesatnya perkembangan dunia kuliner di Indonesia. Perkembangan ini dikarenakan berbagai aspek mulai dari social media, program TV, selebritas dengan usaha kuliner, kelas memasak, hingga jasa kurir makanan.

Tujuan diluncurkannya buku ini adalah untuk mengangkat perkembangan kuliner yang semakin marak tersebut, memberi referensi bagi para foodie, memberi inspirasi bagi yang ingin menggeluti bisnis kuliner, sekaligus memenuhi permintaan penggemar tulisan Nadia dan Joy dan Nadia yang menggelitik.

Proses penulisan buku ini bisa dibilang singkat yakni hanya membutuhkan waktu 6 bulan. namun, demi memproduksi buku yang berkualitas ia pun butuh waktu beberapa bulan lagi hingga hasilnya memutuskan.

"Setelah tulisan selesai, kita juga butuh foto-foto bagus untuk 21 menu yang kita tampilkan, " ungkap Nadia di Restoran Bunga Rampai, Rabu, 2 September 2015. tak hanya itu, ia juga mengatakan ia harus memperhatikan perkembangan dunia kuliner selama buku belum dicetak.

"Sebelum tulisan jadi, Gojek belum ada tapi beberapa hari sebelum dicetak ada Gojek dengan Go-Food nya, jadi kita buru-buru telepon percetakan supaya bukunya jangan dicetak dulu," lanjutnya.

DINI TEJA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadriani Pudjiarti

Hadriani Pudjiarti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus