Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pengelola Hutan Mangrove Kulon Progo Tambah Sarana Pendukung

Pengelola kawasan Hutan Mangrove di Dusun Pasir Kadilangu, Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo membangun tiga jembatan penghubung baru.

23 Desember 2017 | 22.27 WIB

Sejumlah pengunjung menikmati wisata hutan bakau atau mangrove di atas jembatan bambu yang mengelilingi hutan Mangrove di Pantai Maron, Semarang, Jawa Tengah, 13 Juni 2016. Wisata hutan Mangrove seluas 95 hektar ini menjadi destinasi wisata baru ngabuburit di Kota Semarang. TEMPO/Budi Purwanto
Perbesar
Sejumlah pengunjung menikmati wisata hutan bakau atau mangrove di atas jembatan bambu yang mengelilingi hutan Mangrove di Pantai Maron, Semarang, Jawa Tengah, 13 Juni 2016. Wisata hutan Mangrove seluas 95 hektar ini menjadi destinasi wisata baru ngabuburit di Kota Semarang. TEMPO/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Kulon Progo - Pengelola kawasan hutan mangrove alias hutan bakau di Dusun Pasir Kadilangu, Desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta membangun tiga jembatan penghubung ke titik-titik swafoto guna menyambut pengunjung liburan akhir tahun.

Dari tiga jembatan yang mulai dibangun beberapa waktu lalu, untuk bagian kanan dan kiri sudah dapat digunakan. Sedangkan bagian tengah baru selesai 50 persen.

"Harapannya pengunjung dapat menikmati wisata alam hutan bakau tanpa berdesak-desakan," kata salah satu pengelola kawasan mangrove Pasir Kadilangu, Suparyono, di Kulon Progo, Sabtu, 23/12.

Selain pembangunan jembatan, pengelola akan menambah sejumlah titik dan hiasan pendukung swafoto. Pengelola juga menambah papan petunjuk, namun belum bisa dipasang karena air kerap pasang.

"Intinya kami tidak ingin suasana objek tidak ada perubahan dari waktu ke waktu, pengelola ingin pengunjung semakin dimanjakan," kata dia.

Suparyanto mengatakan pengunjung yang datang ke kawasan hutan bakau bukan hanya pelancong baru, melainkan juga pengunjung yang pernah ke sana dan kembali lagi. Untuk itu, pengelola berusaha menghadirkan suasana baru di kawasan hutan mangrove.

"Kami harus berbenah supaya pengunjung mangrove tidak bosen, dan kami tidak kehilangan pengunjung setia," harapnya.

Dia mengatakan pada libur Natal dan Tahun Baru 2018, mereka mentargetkan jumlah pengunjung meningkat 30 persen dibanding hari biasanya. Saat ini, jumlah kunjungan sudah mulai meningkat.

"Pengunjung mayoritas berasal dari luar daerah, seperti Wonosobo, Sleman, Klaten, Solo. Kami memperkirakan jumlah pengunjung akan semakin meningkat memasuki puncaknya pada Tahun Baru 2018," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berita lain:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus