Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Swafoto menjadi perbincangan baru dalam dunia fotografi. Kini para hobi foto hingga masyarakat awam, tak hanya mendokumentasikan pemandangan dalam perjalanan untuk dilihat atau dikenang pada lain hari. Tapi menjadi bagian dari objek itu sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Swafoto jadi tren, di mana fotografer memotret dirinya sendiri sebagai bagian dari objek foto. Swafoto kian digemari, tapi yang penting mempertimbangkan kepatutan saat mengambil gambar. Mengutip The Travel, berikut lima kiat swafoto saat bepergian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Izin
Ketika berfoto yang memungkinkan ikut merekam kegiatan orang lain, penting untuk meminta izin meskipun ada kendala bahasa. Tak cuma itu, bila berada di tempat keagamaan atau religi, sebelum berfoto, tanya dulu dengan pemangku atau warga setempat tentang etika berfoto di tempat itu.
Seorang anak memotret orang tuanya saat masa arus balik di terowongan Lingkar Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 Agustus 2014. Kendati dilarang, pemudik tetap menjadikan lokasi ini sebagai tempat beristirahat dan berfoto di sela-sela perjalanan. TEMPO/Prima Mulia
Peduli
Demi mendapatkan posisi dan latar yang cocok, kadang memicu untuk terus-menerus swafoto. Cara seperti itu bisa saja mengganggu orang lain, karena memancing perhatian. Berfoto memang perlu untuk dokumentasi tentang diri di suatu tempat. Tapi melancong juga bertujuan untuk menikmati pengalaman yang berkesan. Terlalu sering berfoto akan mengurangi kenikmatan -- orang lain -- berkunjung ke suatu tempat.
Keselamatan
Tak semua tempat layak untuk swafoto atau berfoto. Karena, beberapa kasus pun pernah terjadi wisatawan kecelakaan dalam upaya mengambil swafoto atau berfoto yang keren. Swafoto yang cenderung mengabaikan keselamatan antara lain dekat dengan tebing atau binatang buas. Aktivitas lain, seperti mengemudi sambil swafoto juga cenderung membahayakan diri.
Wisatawan berfoto di Pantai Kelingking di Nusa Penida. Dok. Kemenparekraf
Tidak mengganggu aktivitas orang lain
Ketika swafoto perlu mempertimbangkan aktivitas orang lain. Saat swafoto mungkin rasanya hanya diri atau kelompok tersendiri yang berhadapan dengan kamera.
Kegemaran berswafoto sebaiknya melihat aktivitas sekitar sebelum melakukannya. Hal tersebut supaya tidak menghalangi aktivitas penduduk setempat, yang mungkin sedang lelah sepulang bekerja atau berangkat sekolah.
Sejumlah pejalan kaki berswafoto saat melintas di jembatan penyebrangan orang (JPO) yang tidak beratap di kawasan Sudirman, Jakarta, Ahad, 10 November 2019. Pemprov DKI Jakarta menjadikan JPO ini, sebagai tempat selfie yang Instagramable dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari.
Lihat aturan
Ketika berkunjung ke museum, kuil, atau tempat keagamaan tertentu memiliki aturan tentang fotografi. Bahkan, ada pula tempat tertentu yang melarang menggunakan tongkat untuk swafoto, karena cenderung mengganggu. Pertimbangan lain, adalah kenyamanan pengunjung lain yang punya keperluan lebih penting. Atau juga tongkat swafoto mengambil ruang terlalu banyak, sehingga menghalangi pandangan orang lain.