Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Pesona Kabupaten Batanghari dalam Festival Budaya Malenggang

Pemerintah Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, ingin menarik lebih banyak wisatawan dengan menggelar Festival Tapa Malenggang

30 November 2018 | 20.00 WIB

Mengenang Kejayaan Batanghari
Perbesar
Mengenang Kejayaan Batanghari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jambi - Pemerintah Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, ingin menarik lebih banyak wisatawan dengan menggelar Festival Tapa Malenggang pada peringatan hari jadi daerah yang ke-70 tahun 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Bupati Batanghari Syahirsyah mengatakan festival yang berlangsung 29 November hingga 2 Desember itu digelar di beberapa lokasi dengan pusat kegiatan di Bulian Sport Center Muarabulian. "Festival akan menampilkan budaya serta adat istiadat masyarakat Batanghari," kata dia di Jambi, Jumat, 30/11.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Festival mencakup acara sedekah bumi, karnaval fesyen, pameran, lomba memancing dan beberapa kompetisi lain. Lalu ada pentas musik tradisional dan pertunjukan hiburan rakyat. Syahirsah mengatakan pemerintah kabupaten rutin mengevaluasi penyelenggaraan festival tahunan itu dan terbuka menerima masukan dari berbagai pihak guna memperbaiki pelaksanaannya.

"Harapannya Festival Tapa Malenggang setiap tahunnya dapat diselenggarakan dengan lebih baik lagi, sehingga dapat mendatangkan wisatawan dari luar daerah," katanya.

Batanghari memang memiiki sejarah panjang dan kaya budaya. Batanghari sejatinya sudah terkenal sejak abad ke-7 Masehi. Dari sinilah awal mula nama Swarnadwipa dilekatkan untuk menyebut Pulau Sumatera.

Swarnadwipa dalam bahasa Sansekerta, yang artinya Pulau Emas. Ya, sistem aliran Sungai Batanghari di Batrangjari telah membawa banyak deposit emas. Sejak dulu hingga sekarang, banyak bermunculan pertambangan emas di sepanjang aliran sungai anakan Batanghari.

Batanghari pernah menjadi titik penting perdagangan di Sumatera. Di sungai ini pernah tumbuh peradaban Kerajaan Melayu hingga Kerajaan Sriwijaya. Jejak-jejak Kerajaan Melayu dan Sriwijaya itu kini bisa disaksikan di kompleks Candi Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi. Kompleks candi ini membentang seluas 260 hektare dan merupakan yang terluas di Indonesia.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus