Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 30 Oktober 2023, Puteri Indonesia Whulandary Herman dalam akun Instagram pribadinya membagikan unggahan terkait dukungan terhadap Palestina dengan bertuliskan, “Bukan mata yang buta, tetapi hati kebebasanmu adalah impian banyak dari kita.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, unggahan tersebut ditentang oleh Miss Israel, Yityish Titi Aynaw dalam kolom komentar melalui akun Instagram pribadi @titiayenew. Ia berkomentar terkait dukungan terhadap Israel dan harapan agar semua influencer cerdas tentang konflik Palestina-Israel sehingga tidak mengungkapkan omong kosong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Yityish Titi Aynaw
Berdasarkan peoplepill, Titi Aynaw lahir pada 23 Juni 1991 yang merupakan model Israel. Ia menjadi Yahudi kelahiran Ethiopia pertama yang memenangkan gelar Miss Israel pada 2013. Ia menyebut kisah hidupnya sebagai kisah Cinderella. Ia lahir di kota kecil dekat Gondar di barat laut Ethiopia. Ia menjadi yatim piatu ketika berusia 10 tahun. Sang ayah meninggal dunia satu tahun setelah satu tahun ia lahir. Lalu, 10 tahun setelah ayahnya meninggal, ibu Aynaw meninggal dunia.
Kakek dan nenek dari keluarga ibunya mengatur Aynaw dan saudara laki-lakinya pindah ke Israel. Pada 2003, ia dibawa kakek dan nenek ke kota tepi laut Netanya. Di sana, ia menjalani kehidupan, meskipun tidak memahami bahasa Ibrani. Ia menempuh pendidikan di SMA Kfar HaNoar HaDati (Kfar Hassidim Youth Village). Saat sekolah, ia menjadi murid yang teladan. Ia menjadi ketua OSIS, unggul dalam trek dan lapangan, dan meraih juara kompetisi film nasional.
Setelah lulus, Aynaw yang masih berusia 19 tahun bergabung dengan kursus tentara. Selama menjalani kursus tersebut, ia menjabat sebagai Letnan di Korps Polisi Militer Pasukan Pertahanan Israel. Ia menjabat sebagai Letnan selama tiga bulan dengan mengajari tentara cara menembak, memeriksa keamanan di pos pemeriksaan, dan mendeteksi bom. Setelah selesai melakukan kursus tentara, ia sempat bekerja di sebuah toko pakaian. Lalu, pada 2012, ia menghabiskan tabungan yang diperoleh di tentara untuk mengunjungi makam ibunya di Addis Ababa, Ethiopia, seperti tertulis dalam tabletmag.
Pada 2013, ketika Aynaw berusia 21 tahun, teman masa kecilnya mendaftarkan dalam kompetisi Miss Israel sebagai cara untuk menumbangkan citra stereotip gadis kontes. Aynaw menang karena penampilan memukau dan komitmen untuk memperbaiki hubungan ras di Israel.
Selanjutnya, ia diundang oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk menghadiri gala dengan Shimon Peres. Ia pun dinobatkan sebagai Yahudi paling berpengaruh ke-39 tahun 2013 oleh The Jerusalem Post. Kemenangannya adalah tanda perubahan dan penerimaan komunitas Ethiopia di Israel.
Mengacu jwa.org, dengan titel Miss Israel, Yityish Titi Aynaw meningkatkan kesadaran tentang kesulitan ekonomi, pendidikan, dan masalah sosial orang Yahudi Ethiopia. Setelah kemenangannya, ia juga meluncurkan Titi Project, wadah ekstrakurikuler pemuda Ethiopia yang kurang beruntung dari Netanya.
Lalu pada 2016, Titi Aynaw bekerja untuk mendirikan pusat pendidikan seni komunitas di Netanya. Sejak itu, ia juga menyebarkan pesan tentang keragaman warna dan gender ke universitas di seluruh Amerika Serikat (AS). Pada 2019, ia mengunjungi sembilan kampus perguruan tinggi di seluruh AS untuk berbicara tentang keragaman dan inklusi.