Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pulau Maitara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara mengkhawatirkan dampak yang akan dialami daerahnya atas kegiatan reklamasi Pantai Kalumata di Kota Ternate.
"Pantai Kalumata jaraknya hanya 1.000 meter lebih dari Pulau Maitara, jadi kami khawatir kegiatan reklamasi di Pantai itu dampaknya akan sampai ke Pulau Maitara," kata seorang warga Pulau Maitara, Ibrahim di Ternate, Minggu, 19/11.
Salah satu dampak yang dikhawatrikan adalah banyaknya sampah dari Ternate yang hanyut ke Pantai Pulau Maitara. Sampah tersebut sangat mungkin terbawa arus yang membelok akibat adanya reklamasi Pantai Kalumata.
Menurut dia, Pulau Maitara adalah salah satu objek wisata primadona di Kota Tidore Kepulauan. Sehingga kalau pantainya dipenuhi sampah yang hanyut dari Ternate dikhawatirkan membuat wisatawan enggan berkunjung ke Pulau itu.Pulau Tidore dan Maitara jelang matahari tenggelam di Ternate, Maluku Utara, 12 Desember 2015. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sebelumnya Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman mengatakan reklamasi Pantai Kalumata pasti diawali dengan kajian secara matang dalam berbagai aspek. “Termasuk dampaknya bagi lingkungan sekitar.”
Reklamasi Pantai Kalumata yang akan dimulai tahun 2018, menurut Wali Kota, selain untuk pengembangan kawasan bisnis, juga bagian dari program pembangunan jalur jalan dari Pantai Kalumata ke Fitu Ternate Selatan.
Pemerintah Kota Ternate sebelumnya telah melakukan reklamasi di sejumlah kawasan pantai di Ternate. Misalnya: di kawasan tapak satu, dua dan tapak tiga serta Mangga Dua--yang di kawasan itu kini telah berdiri pusat bisnis dan area publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini