Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Roller Coaster di Jepang Ditutup Akibat Ada Pengunjung Alami Patah Tulang

Berdasarkan laporan pada Desember 2020 hingga Agustus 2021, ada empat insiden cedera yang dilaporkan di wahana roller coaster itu.

2 September 2021 | 16.16 WIB

Takabisha roller coaster dengan pemandangan Gunung Fuji. Dengan drop bersudut 90 derajat membuat penumpangnya mengalami ketegangan luar biasa. Foto: @the_coaster_geeks
Perbesar
Takabisha roller coaster dengan pemandangan Gunung Fuji. Dengan drop bersudut 90 derajat membuat penumpangnya mengalami ketegangan luar biasa. Foto: @the_coaster_geeks

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah taman wisata hiburan tak lengkap jika tak ada wahana roller coaster di dalamnya. Wahana itu selalu menjadi favorit pengunjung  Namun sayangnya taman hiburan Fuji-Q Highland di Jepang harus menutup roller coaster miliknya sementara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Coaster Do-Dodonpa di Fuji-Q Highland yang terletak di kaki Gunung Fuji ini telah dibuka sejak 2001 dan direnovasi pada 2017 dengan penambahan kecepatan menjadi 112 meter per hours dalam waktu kurang dari dua detik. Tetapi, wahana tersebut harus ditutup akibat adanya laporan dari pengunjung yang mengalami cedera patah tulang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan laporan pada Desember 2020 hingga Agustus 2021, ada empat insiden cedera yang dilaporkan oleh pria dan wanita berusia antara 30 hingga 50 tahun. Keempatnya mengalami luka yang cukup parah seperti patah tulang leher dan patah tulang belakang dada.

Hasil dari siaran pers yang dirilis oleh taman hiburan tersebut dinyatakan bahwa roller coaster ini akan ditutup demi perbaikan keamanan. Lebih lanjut, terkait hubungan sebab akibat antara cedera dan mesin roller coaster masih belum bisa dikonfirmasi.

Salah satu berita lokal di Jepang menyampaikan hasil penyelidikan internal yang mengatakan bahwa salah satu korban memiliki posisi duduk yang tidak benar. Dugaan sementara menyatakan korban tersebut duduk dengan posisi yang terlalu condong ke depan selama wahana berlangsung yang bisa menyebabkan cedera.

Walau begitu, selama 20 tahun pertama wahana roller coaster ini dibuka tidak pernah ada laporan soal cedera. Staf taman hiburan tersebut juga memperingatkan pengunjung untuk selalu duduk dengan posisi yang tepat.

LAURENSIA FAYOLA l TRAVEL AND LEISURE

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus