Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Sebelum Duo Srikandi, Ini Pendaki Indonesia Seven Summiters Lain

Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari menambah daftar pendaki muda Seven Summiters dari Indonesia.

18 Mei 2018 | 21.08 WIB

Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, melintasi jalur Intermediate Camp di ketinggian 5.800 mdpl, naik ke Advanced Base Camp di 6.400 mdpl, yang titik tujuan berikutnya North Col 7.020 mdpl, lalu Camp 1 di posisi 7.050 mdpl. instagram.com
Perbesar
Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari, melintasi jalur Intermediate Camp di ketinggian 5.800 mdpl, naik ke Advanced Base Camp di 6.400 mdpl, yang titik tujuan berikutnya North Col 7.020 mdpl, lalu Camp 1 di posisi 7.050 mdpl. instagram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unversitas Parahyangan (WISSEMU) menorehkan rekor baru setelah mencapai puncak Gunung Everest, Kamis, 17 Mei 2018. Duo anggota tim itu, Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari yang seumur 24 tahun, tercatat sebagai tim pendaki putri pertama Indonesia yang meraih tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh lempeng benua dunia atau Seven Summits. Keduanya menambah daftar pendaki muda Seven Summiters dari Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tim WISSEMU mengulang kesuksesan tim seniornya dari kampus yang sama, yaitu Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unversitas Parahyangan (ISSEMU). Anggotanya empat orang mahasiswa yaitu Sofyan Arief Fesa, Xaverius Frans, Broery Andrew Sihombing, dan Janatan Ginting. Mereka tergabung dalam ekspedisi periode 2009-2011.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masih dari Bandung juga, tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Wanadri yang beranggotakan Iwan Irawan, Martin Rimbawan, Fadjri Al Lufhfi dan Nurhuda, menyusul masuk daftar peraih Seven Summits. Pendakian tim Wanadri berlangsung pada periode 2010-2012.

Tujuh puncak itu berada di Gunung Carstensz Pyramid yang berketinggian 4.884 meter dari permukaan laut (mdpl) di Papua mewakili lempeng Australasia. Lalu Gunung Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia mewakili Lempeng Eropa, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania yang mewakili Lempeng Afrika, serta Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina yang mewakili lempeng Amerika Selatan.

Adapun Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) di Antartika mewakili lempeng Antartika, dan Gunung Denali (6.190 mdpl) di Alaska yang mewakili lempeng Amerika Utara. Sementara Gunung Everest (8.848 mdpl) di Nepal mewakili puncak tertinggi di lempeng Asia, sekaligus dunia.

Pendaki muda lain dari Indonesia yang ingin menuntaskan misi Seven Summits yaitu dari kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI). Mapala yang mengaku sebagai pelopor rangkaian pendakian Seven Summits dunia di Indonesia, mengawalinya dari puncak Carstensz pada 1972.

Selanjutnya puncak Kilimanjaro, Afrika pada 1983, McKinley di Amerika Utara pada 1989, kemudian Elbrus di Rusia pada 1990.

Kelanjutan pendakian puncak kelima berikutnya sempat terhenti setelah dua pendaki tim yaitu Norman Edwin dan Didiek Samsu meninggal di Gunung Aconcagua saat percobaan pendakian pertama pada 1992. Setahun kemudian Mapala UI kembali mengirimkan tim ke Aconcagua untuk menyelesaikan pendakian pada 1993.

Kabar terbaru dari situs Mapala UI, tim pendaki akan dikerahkan untuk menuntaskan ekspedisi ke puncak Everest. “Dalam gambaran kami, tahun 2019 adalah saat yang paling tepat untuk mempersiapkan pendaki Everest,” kata Ketua Umum Mapala UI, Yohanes Poda Sintong, medio Februari lalu. Niat itu muncul setelah tim Mapala UI meraih puncak keenam di Gunung Vinson Massif pada 7 Januari 2018.

ANWAR SISWADI (Bandung)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus