Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktur Eksekutif Borobudur Writers & Cultural Festival Yessy Apriati mengaku prihatin dengan rencana penerapan tarif naik Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal . Yessy yang sedang berada di Angkor Wat untuk kegiatan seni budaya dengan seniman Kamboja pada 30 Juni hingga 14 Juni 2022 menyebutkan Kamboja punya kebijakan membebaskan seluruh warga negara atau turis lokal masuk ke Angkor Wat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, tiket masuk untuk turis asing sebesar US$ 37 (Rp 537 ribu) per satu kali masuk dalam satu hari. Adapun paket tiga hari sebesar US$ 62 (Rp 900 ribu) dan paket 7 hari US$ 72 (Rp 1,04 ribu). Tim BWCF mendapatkan tiket promo 10 hari tambahan tiga hari sebesar US$ 72.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jauh lebih murah ketimbang rencana masuk ke Borobudur sebesar Rp 750 ribu," kata Yessy saat dihubungi, Rabu, 8 Juni 2022.
Pernyataan Yessy ini sekaligus ingin membantah pernyataan mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.
Melalui akun Twitternya, Triawan membandingkan tiket masuk Borobudur dan Angkor Wat. "Buat anda yang bilang bahwa tarif masuk ke BOROBUDUR akan lebih mahal daripada tarif masuk ke ANGKOR WAT, sudah cek langsung, atau ASBUN?" tulis Triawan.
Triawan kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aviasi Pariwisata (Persero) atau InJourney. InJourney merupakan induk holding BUMN Pariwisata dan Aviasi.
Yessy menjelaskan Pemerintah Kamboja lebih mengetatkan aturan masuk ke Angkor Wat untuk pengunjung demi menjaga kelestarian bangunan bersejarah itu. Setiap 100 meter terdapat petugas yang mengawasi seluruh pengunjung.
Selain itu, setiap pengunjung yang masuk harus melewati pemeriksaan petugas. "Ketat pemantauannya. Petugasnya galak," kata Yessy.
Mereka juga memberikan informasi tentang batu yang tidak boleh diinjak karena reruntuhan. Orang yang hendak syuting film juga harus mendapatkan surat izin dari Kementerian Kebudayaan Kamboja.
Seorang wisatawan memotret salah satu bagian candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat masuk daftar situs Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1992. ANTARA/Wahyu Putro A
Bangunan bersejarah Angkor Wat memiliki kompleks luas berisi seribu bangunan. Angkor Wat menjadi salah satu keajaiban budaya terbesar di dunia. UNESCO menetapkan kuil yang memiliki keindahan artistik dari arsitektur kuno sebagai Warisan Budaya Dunia pada 1992.
Pemerintah sebelumnya berencana mematok harga Rp 750 ribu bagi wisatawan domestik yang ingin naik ke lorong-lorong candi yang menyuguhkan relief hingga mencapai stupa atau puncak tertinggi sebagai inti Borobudur.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kuota bagi wisatawan yang ingin naik ke bangunan Candi Borobudur dibatasi sejumlah 1.200 orang per hari dan tiketnya diterapkan melalui sistem reservasi online. Penetapan kuota tersebut bertujuan untuk melindungi bangunan candi demi melestarikan kekayaan sejarah dan budaya Nusantara.
Tiket seharga Rp 750 ribu per orang diperuntukkan bagi turis lokal untuk menaiki candi dan US$ 100 untuk wisatawan mancanegara. Harga tiket masuk kawasan Candi Borobudur masih tetap Rp 50 ribu per orang untuk wisatawan lokal tapi hanya di pelataran candi. Adapun untuk pelajar (grup study tour sekolah atau bukan individual) Rp 5 ribu.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.