Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Usia 10 Tahun Agnez Mo Sudah Ingin Mendunia, Tapi Bukan Jadi Artis Melainkan...

Agnez Mo menceritakan bagaimana ia bisa bermimpi berkat ibunya. Ternyata Agnez Mo sudah ingin mendunia sejak usia 10 tahun dengan menjadi...

4 Januari 2021 | 17.45 WIB

Agnez Mo/Instagram -VJ Daniel
Perbesar
Agnez Mo/Instagram -VJ Daniel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dibalik kesuksesan Agnez Mo menjadi penyanyi Indonesia yang berhasil menembus kancah internasional, sosok ibu tidak lepas darinya. Agnez Mo bercerita kepada Daniel Mananta bahwa sejak kecil sang ibu tidak pernah membuatnya takut untuk bermimpi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Gue inget banget, guru gue tapi sekarang sudah almarhum, namanya Pak Yatno. Waktu itu gue ditanyain, Agnez kamu kalau gede mau jadi apa? Itu kayak presentasi lah lagi SD," kata Agnez dalam kanal YouTube Daniel Mananta Network pada Senin, 4 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perempuan kelahiran 1 Juli 1986 yang saat itu menempuh pendidikan di SD Tarakanita 4 mengatakan kalau ia ingin menjadi seorang guru. Namun bukan guru biasa, meski di tahun 90-an internet belum secanggih dan biasa digunakan banyak orang, Agnez bercita-cita untuk menggunakan komputer untuk mengajar ke seluruh dunia.

"Gue gak pengen jadi guru cuma di sekolah. Gue pengen jadi guru di seluruh dunia pakai komputer. Itu gue umur 10 tahun, berarti tahun 1996. Zaman dulu internet masih kayak modem yang kayak gitu," katanya.

Ternyata jawaban Agnez itu disampaikan oleh Pak Yatno kepada ibunda Agnez. Sebetulnya Agnez tidak begitu ingat jelas kejadian tersebut. Namun sang ibu menceritakannya kembali kepadanya. Saat itu Agnez merasakan peran sang ibu yang sangat berarti hingga bisa membuatnya sukses seperti saat ini. Meski usia Agnez saat itu masih kecil, sang ibu tidak pernah menyepelekan impian dari anaknya.

"Hal yang luar biasa adalah bagaimana nyokap gue tidak menertawakan gue atas mimpi gue. Padahal sebenarnya bisa aja dia kayak 'aduh anak kecil, lucu'. Tapi dia cuma kayak 'oh ok'. Nggak ditertawakan, nggak dikecilkan, nggak diremehkan," katanya.

Sampai pada akhirnya akun Twitter Agnez berhasil menduduki peringkat pertama di Asia, sebelum adanya Instagram. Ini serupa dengan cita-citanya sebagai guru yang mendunia. "Itu platform yang kita tulis, begitu banyak orang yang bisa melihat dan belajar dan itu persis yang ingin aku lakukan sejak berumur 10 tahun,"katanya.

Bagi Agnez, talenta ataupun bakat yang dimilikinya adalah titipan yang harus ia jaga dan asah sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada Tuhan untuk memuliakan nama-Nya.

MARVELA

Marvela

Lulusan jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada 2021. Bergabung dengan Tempo sejak 2020. Menulis artikel hiburan untuk Tempo.co dan tokoh untuk majalah Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus