Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Wisata Hiu Paus di Gorontalo, Terbaik dan Paling Mudah Diakses di Indonesia

Indonesia diketahui memiliki tiga lokasi untuk wisata hiu paus, salah satunya di Gorontalo.

1 April 2021 | 07.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gorontalo adalah salah satu dari tiga tempat di Indonesia yang memiliki keistimewaan karena memiliki wisata hiu paus. Wisatawan bisa melihat spesies ikan terbesar itu dekat pantai di desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan menilai wisata hiu paus di Gorontalo adalah yang terbaik di Indonesia. "Ini dapat dilihat dari aspek aksesibilitas yang dekat dari bibir pantai dan dekat dari ibu kota provinsi," kata dia, Rabu, 31 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desa Botubarani memang letaknya tak terlalu jauh dari ibu kota provinsi Gorontalo. Jaraknya bisa ditempuh sekitar 30 menit. Wisatawan pun tak sulit untuk melihat hiu paus. Dari atas kapal dengan jarak 100 meter dari bibir pantai, satwa unik itu sudah bisa terlihat.

"Di sini dengan durasi waktu sangat singkat kita bisa melihatnya. Saya kira ini sangat luar biasa," kata Wawan.

Selain di Gorontalo, wisata hiu paus bisa dinikmati di Berau Kalimantan dan Teluk Cendrawasih di Papua. Namun, menurut Wawan, aksesibilitas dua lokasi itu tak semudah di Gorontalo.

Karena itu, Wawan meminta agar kelebihan destinasi wisata hiu paus di Gorontalo itu dijaga dan dilestarikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Gorontalo Rifli Katili menyebut pemerintah daerah sudah menetapkan destinasi wisata hiu paus sebagai kawasan yang dilindungi. Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K). "Pengembangan destinasi wisata hiu paus juga sudah memiliki master plan sejak tahun 2016 lalu. Meski begitu, tantangannya bagaimana Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) harus selesai," kata Rifki.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus