Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Permakaman kerap menyimpan banyak cerita yang terkait latar belakang tentang sejarahnya, keartistikan bangunan, atau tokoh tertentu. Maka tak heran di beberapa belahan dunia, wisata makam juga diminati sebagai tujuan untuk wisata, seperti di Paris, Cimetiere du Pere Lachaise.
Baca: Kata Juru Kunci Saat Prabowo Berdoa di Makam Soeharto
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di luar negeri itu makam menjadi wisata juga. Mungkin kalau yang pernah ke Paris, ada makam (Cimetiere du Pere Lachaise), Jim Morrison dimakamkan di sana," katanya saat sesi bincang bertema 'Jakarta di Mata Para Pemandu Wisata' di Museum Sejarah Jakarta, Kamis, 27 Juni 2019. Adapun Jim Morrison adalah musikus terkenal, vokalis grup musik The Doors.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun bila di Indonesia, nilai cerita sejarah serta keartistikan bangunan makam juga menarik minat orang untuk berkunjung. Ira menampilkan beberapa foto Permakaman Kebon Jahe Kober. "Sekarang sudah (dikenal) Museum Taman Prasasti, permakaman ini (Kebon Jahe Kober) sudah ada sejak tahun 1700-an," ujarnya.
Permakaman Kebon Jahe Kober itu diminati pengunjung karena menjadi tempat untuk melihat peninggalan bentuk bangunan makam peninggalan Belanda. Selain Permakaman Kebon Jahe Kober, Ira juga menampilkan sebuah bangunan makam, Mausoleum O.G. Khouw.
Baca: Wisata Sejarah, Nisan Makam Raja Utuh tapi Jasadnya Dicuri
"Mausoleum O.G. Khouw, yang membangun adalah istrinya (Lim Sha Nio) sebagai bentuk cinta," kata Ira. Mausoleum O.G. Khouw kini dikenal sebagai warisan situs bersejarah di Jakarta. Bangunan makam itu dibuat menggunakan kristal marmer dari Italia. Mausoleum O.G. Khouw berada di Tempat Pemakaman Umum Petamburan.