Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB akan menggratiskan biaya rapid test Covid-19 untuk wisatawan yang berlibur di sana. Upaya ini dilakukan untuk memudahkan dan menarik kunjungan wisata di tengah pandemi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memberikan insentif kepada wisatawan berupa rapid test Covid-19 gratis," kata Gubernur NTB Zulkieflimansyah dalam Rapat Kordinasi Kepariwisataan bersama Dinas Pariwisata NTB dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB secara daring di pendopo Gubernur NTB, Jumat, 2 Juli 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wisatawan yang datang dapat menjalani rapid test Covid-19 gratis di Hepatika Medical Laboratory. Zulkieflimansyah mengatakan langkah tersebut lebih tepat sasaran ketimbang menggelontorkan dana untuk banyak program wisata yang belum tentu mendatangkan pengunjung.
Rapid test gratis ini, menurut dia, berguna bagi wisatawan sekaligus mengembangkan industri kesehatan yang berkembang di daerah. Untuk diketahui, Hepatika Medical Laboratory memproduksi sendiri alat rapid test Covid-19. Artinya, ini adalah alat tes Covid-19 buatan lokal, NTB. "Dengan begitu, masyarakat sendiri yang merasakan manfaatnya," ucapnya.Ilustrasi Tes Rapid Antigen. alodokter.com
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengatakan telah menetapkan sejumlah area yang masuk zona hijau. "Ini kawasan yang aman dikunjungi wisatawan selama pandemi," katanya. Akomodasi di zona hijau tersebut, menurut dia, juga memenuhi standar Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) atau CHSE pemerintah.
Wisatawan dapat menjalankan protokol kesehatan dengan nyaman saat berlibur karena pengelola destinasi wisata telah mengatur kapasitas agar pengunjung dapat menjaga jarak. Pengusaha pariwisata juga menyediakan fasilitas kebersihan yang memadai, seperti tempat mencuci tangan, cairan disinfektan, dan para stafnya telah disuntik vaksin Covid-19.
Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB, Ari Garmono berharap pemerintah segera membuat payung hukum sebagai panduan penerapan wisata di zona hijau Covid-19. "Agar wisatawan percaya NTB benar-benar aman dikunjungi," ujarnya.
Baca juga:
Mei 2021: Tingkat Hunian Hotel di NTB Naik, Jumlah Penumpang Penerbangan Turun