Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Garut - Sebanyak 13 orang dilaporkan meninggal di lokasi pemusnahan amunisi di desa kampung Cijeruk, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 12 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Semua korban sekarang berada di rumah Sakit Pameungpeuk," ujar Camat Cibalong, Dianavia Faizal kepada Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menjelaskan saat ini para korban tengah dilakukan identifikasi. Belum diketahui identitas masing-masing korban. "Itu kewenangannya bukan di kami," ujar Faizal.
Faizal mengaku satu pekan yang lalu, pihak kecamatan mendapatkan pemberitahuan dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), akan adanya pemusnahan amunisi. Lokasi yang berada di sekitar pantai selatan itu biasa digunakan untuk pemusnahan amunisi yang tidak terpakai atau kedaluwarsa.
Dia menilai banyaknya warga yang menjadi korban itu diduga karena tengah memburu sisa selongsong amunisi.
"Terkait teknis kejadiannya bagaimana saya tidak tahu. Tapi yang jelas di Kampung Cijeruk itu sudah biasa dilakukan pemusnahan. Warga sudah pada tahu, bahkan kalau ada rumah warga yang rusak akibat pemusnahan, biasanya ada penggantian," ujar Faizal.
Humas Rumah Sakit Nurhayati, Yusep Mulyana, menyatakan bahwa korban terdiri dari 9 orang warga sipil dan 4 orang dari aparat keamanan. "Kami hanya diperbantukan, semua korban dibawa ke rumah sakit Pameungpeuk," ujarnya.
Berdasarkan foto yang diterima Tempo, kondisi korban ledakan amunisi ini cukup mengenaskan. Luka parah di bagian perut dan kaki.
Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak TNI terkait penyebab banyaknya korban jiwa dari pemusnahan amunisi itu.
Pilihan Editor: Prosedur Memusnahkan Amunisi Kedaluwarsa