Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Anang Iskandar berpesan jajaran BNN tetap menjaga integritas dalam bekerja. "Menjaga integritas dalam bekerja karena kita mendapatkan hak-hak yang sudah diberikan negara," kata Anang, dalam siaran pers, di Jakarta, Senin, 7 September 2015.
Anang kini resmi menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menggantikan Komisaris Jenderal Budi Waseso. Adapun Budi Waseso menduduki posisi Anang di BNN. Anang mengatakan musuh utama petugas BNN adalah iming-iming uang.
"Kalau sudah mulai tergiur oleh iming-iming uang dari bandar narkoba, maka BNN tidak bisa menangkap seperti saat ini, dan cenderung akan menangkap pelaku secara tebang pilih," kata Anang.
Anang menambahkan, bahwa seluruh jajaran BNN harus memiliki loyalitas dan dedikasi dalam melaksanakan tugas dengan tidak menghambur-hamburkan uang negara. Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri tersebut pun menitipkan berbagai hal yang telah dibangun BNN selama masa kepemimpinannya.
"Saya titip 'jimat', yaitu jimat keteladanan, jimat team building, jimat peningkatan kemampuan, jimat keberhasilan yang dapat direplikasi setiap hari," kata Anang. Lima 'jimat' itu diharapkan terus dipegang jajaran BNN.
Selain melantik Anang, Kapolri juga melantik lima Kepala Kepolisian Daerah. Sesuai dengan Telegram Rahasia bernomor ST/1847/IX/2015 tanggal 3 September 2015, ada 70 perwira menengah dan tinggi yang dimutasi, lima di antaranya merupakan kepala kepolisian daerah yang dilantik hari ini. Yakni Kapolda Bali, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.
DEWI SUCI RAHAYU | ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini