Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Aneh, Saat Akseyna UI Tewas,Ponsel & Kamarnya Dikuasai Teman  

Dugaan peran orang di lingkungan sekitar Akseyna di Depok terdeteksi dari telepon selular dan akses ke kamar Akseyna.

17 Juni 2015 | 07.23 WIB

Suasana kamar kos mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori di Wisma Widya, Depok, Jawa Barat. TEMPO/Yolanda Ryan Armindya
Perbesar
Suasana kamar kos mahasiswa UI Akseyna Ahad Dori di Wisma Widya, Depok, Jawa Barat. TEMPO/Yolanda Ryan Armindya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ayah Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Kolonel Sus Mardoto punya firasat anaknya dibunuh oleh orang dekat.

Dalam wawancara dengan Tempo pada Rabu, 10 Juni 2015, di Yogyakarta, Mardoto meyakini pembunuh Akseyna bukan dari keluarga besarnya, kerabat dekat atau rekan kerja Mardoto, serta teman-teman Akseyna semasa SMA.


“Saya tahu dan kenal betul dengan mereka. Lagipula, saya dan keluarga, termasuk Akseyna tak punya masalah apa-apa,” kata Mardoto. Sebab itu, Mardoto menduga motif pembunuhan Akseyna ialah permasalahan antar-pribadi.


Intuisi Mardoto kemudian mengarah ke lingkungan sekitar Akseyna di Depok. “Sebab saya tak kenal betul dengan lingkungan pergaulan Akseyna selama ia di Depok,” ujar Mardoto.


Dugaan peran orang di lingkungan sekitar Akseyna di Depok, menurut Mardoto, setidaknya terdeteksi dari dua indikasi, yakni keberadaan telepon selular dan akses ke kamar Akseyna.


 Selanjutnya: Indikasi Telepon Selular



Telepon selular Akseyna masih aktif dan dipegang oleh temannya, padahal saat itu jasad Akseyna sudah ditemukan di danau UI tiga hari sebelumnya.


 


Mardoto mengatakan, keluarga mengirim pesan singkat pada Minggu siang, 29 Maret 2015. Padahal tubuh Akseyna ditemukan mengambang di danau UI pada Kamis, 26 Maret 2015. Saat itu, status pensan singkat yang dikirim pending atau tertunda. "Anehnya, pada malam hari baru statusnya delivered (terkirim),” kata Mardoto.


 Biasanya, jika memang sedang sibuk sehingga tak sempat untuk mengangkat telepon ataupun membalas pesan singkat, Akseyna selalu memberi kabar setelah kesibukannya usai. Ibu Akseyna, Karimatul menghubungi Akseyna lewat telepon usai status pesan yang ia kirim menjadi delivered.


 Saat itu yang menerima telepon bukan Akseyna, melainkan seseorang yang mengaku temannya dan sedang menginap di kamar kos milik Akseyna. “Dia mengaku sebagai temannya dan mengatakan bahwa Akseyna sedang tidak di kamarnya,” kata Mardoto.


 Padahal sebelumnya, adik Ipar Mardoto yang berdomisili di Jakarta menyatakan bahwa pada Minggu siang, dia sempat mendatangi kosan Akseyna dan mahasiswa itu tidak ada di kamar kosnya.


 Awalnya, Mardoto tak berpikiran aneh-aneh perihal jawaban orang yang mengaku teman Akseyna tersebut. “Kemudian saya berpikir, kenapa ada orang di kamarnya beserta telepon seluler milik Akseyna, tetapi Akseyna justru tidak ada di dalam kamar,” ujar Mardoto bingung.


 Selanjutnya: Akses ke kamar Akseyna


 


Berdasarkan rilis keluarga besar Akseyna melalui situs pribadi milik Mardoto yaitu www.mardoto.com, pada Senin siang, 30 Maret, Karimatul kembali mencoba menghubungi Akseyna melalui sambungan telepon. Terdengar nada masuk tetapi tidak diangkat.


 Selanjutnya, Karimatul menelpon penjaga kos dan menanyakan kabar Akseyna. Penjaga kos menyatakan bahwa Akseyna belum pulang dan di kamarnya terdapat beberapa orang teman Akseyna.


 Menurut penjaga kos tersebut, teman-teman Akseyna sedang mengakses laptop Akseyna yang katanya banyak dipasangkan password. Selanjutnya, Karimatul melalui penjaga kos meminta agar ada teman Akseyna yang menerima telepon darinya karena sebagai ibu, dirinya sangat ingin mengetahui kabar anaknya tersebut.


 Pada sambungan komunikasi melalui telepon tersebut, teman Akseyna yang menjawab di saluran telepon itu mengatakan memang sedang berada di dalam kamar Akseyna. Dia berujar tidak sendiri, tetapi bersama beberapa teman Akseyna yang lain.


 Teman Akseyna tersebut menyatakan barang-barang Akseyna berupa laptop, telepon seluler, dan dompet ada di dalam kamar. Dia juga menyatakan seluruh jaket yang dimiliki Akseyna ada di dalam kamarnya, kecuali jaket jumper bertuliskan “Universitas Indonesia”.


 Di dalam rilis tersebut, keluarga merasa janggal mengapa teman Akseyna sampai hapal betul secara detail barang-barang yang dimiliki Akseyna.


MUHAMMAD RIFQY FADIL (YOGYAKARTA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rini Kustiani

Rini Kustiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus