Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Vivick Tjangkung mengatakan warga di Peninggaran, Kebayoran Lama, telah lama dicurigai terlibat jaringan narkoba. Bahkan, bandar narkoba memanfaatkan ibu rumah tangga untuk mengedarkan narkoba di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Lokasi itu memang dipersiapkan jaringan narkoba untuk melakukan transaksi. Ibu-ibu atau perempuan di sana dicurigai juga terlibat dalam jaringan untuk menjual narkoba," kata Vivick, Jumat, 15 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Vivick, indikasi jaringan narkoba cukup besar di Peninggaran terbukti dengan ditemukannya barang bukti berbagai jenis narkoba setiap operasi. Operasi terakhir dilakukan tahun lalu, juga ditemukan berbagai jenis narkoba.
Baca: Polisi Razia Perumahan di Kebayoran yang Diduga Sarang Narkoba
Nama Ibu Benny, yang notabene panggilan samaran itu, berdasarkan informan polisi memang terindikasi pernah menjadi pengedar. Namun, polisi belum bisa menangkapnya karena tidak mempunyai bukti kuat.
Menurut Vivick, Peninggaran disebut kampung narkoba karena polisi banyak menemukan peredaran narkoba dari sana. Bahkan, setiap operasi polisi selalu mendapatkan banyak barang bukti narkoba di lokasi itu.
"Narkoba ini ditemukan di kontrakan yang dihuni bersama antara perempuan dan laki-laki. Namun, penghuni perempuan beralasan tidak mengetahui jika kontrakan yang diisinya dijadikan tempat menyimpan narkoba," ucap Vivick.
Kawasan pinggir rel di Kebayoran Lama itu, setiap hari dijadikan tongkrongan dari segala usia. Sehingga, kata Vivick, di kawasan itu peredaran narkoba dan jaringan yang melibatkan warga di sana cukup kuat.
Polisi, kata Vivick, telah membebaskan 31 warga yang terciduk dalam operasi narkoba, Kamis kemarin. "Semua sudah kami antarkan ke rumahnya masing-masing setelah dibina kemarin. Namun, dua orang yang positif sabu kami serahkan ke BNN untuk di assesment. Satu perempuan dan satu laki-laki," ujarnya.
Dari 33 warga yang sempat terciduk operasi narkoba, sebelas orang di antaranya adalah perempuan. Bahkan, tiga orang perempuan sudah berusia setengah abad termasuk Ibu Benny.