Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Begini Alasan Kawasan Peninggaran Disebut Kampung Narkoba

Kepala Satuan Narkoba Polres Jaksel mengatakan warga di Peninggaran, Kebayoran Lama, telah lama dicurigai terlibat jaringan narkoba.

16 Desember 2017 | 16.06 WIB

Kepala Kepolisian Resor Metro Jaksel Komisaris Besar Mardiaz Kusin (tengah) menunjukkan barang bukti narkoba hasil razia door to door di kampung kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 14 Desember 2017. FOTO:Tempo/Imam Hamdi
Perbesar
Kepala Kepolisian Resor Metro Jaksel Komisaris Besar Mardiaz Kusin (tengah) menunjukkan barang bukti narkoba hasil razia door to door di kampung kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 14 Desember 2017. FOTO:Tempo/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Narkoba Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Vivick Tjangkung mengatakan warga di Peninggaran, Kebayoran Lama, telah lama dicurigai terlibat jaringan narkoba. Bahkan, bandar narkoba memanfaatkan ibu rumah tangga untuk mengedarkan narkoba di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Lokasi itu memang dipersiapkan jaringan narkoba untuk melakukan transaksi. Ibu-ibu atau perempuan di sana dicurigai juga terlibat dalam jaringan untuk menjual narkoba," kata Vivick, Jumat, 15 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Vivick, indikasi jaringan narkoba cukup besar di Peninggaran terbukti dengan ditemukannya barang bukti berbagai jenis narkoba setiap operasi. Operasi terakhir dilakukan tahun lalu, juga ditemukan berbagai jenis narkoba.

Baca: Polisi Razia Perumahan di Kebayoran yang Diduga Sarang Narkoba

Nama Ibu Benny, yang notabene panggilan samaran itu, berdasarkan informan polisi memang terindikasi pernah menjadi pengedar. Namun, polisi belum bisa menangkapnya karena tidak mempunyai bukti kuat.

Menurut Vivick, Peninggaran disebut kampung narkoba karena polisi banyak menemukan peredaran narkoba dari sana. Bahkan, setiap operasi polisi selalu mendapatkan banyak barang bukti narkoba di lokasi itu.

"Narkoba ini ditemukan di kontrakan yang dihuni bersama antara perempuan dan laki-laki. Namun, penghuni perempuan beralasan tidak mengetahui jika kontrakan yang diisinya dijadikan tempat menyimpan narkoba," ucap Vivick.

Kawasan pinggir rel di Kebayoran Lama itu, setiap hari dijadikan tongkrongan dari segala usia. Sehingga, kata Vivick, di kawasan itu peredaran narkoba dan jaringan yang melibatkan warga di sana cukup kuat.

Polisi, kata Vivick, telah membebaskan 31 warga yang terciduk dalam operasi narkoba, Kamis kemarin. "Semua sudah kami antarkan ke rumahnya masing-masing setelah dibina kemarin. Namun, dua orang yang positif sabu kami serahkan ke BNN untuk di assesment. Satu perempuan dan satu laki-laki," ujarnya.

Dari 33 warga yang sempat terciduk operasi narkoba, sebelas orang di antaranya adalah perempuan. Bahkan, tiga orang perempuan sudah berusia setengah abad termasuk Ibu Benny.

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus