Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

BNN Sebut 72 Sindikat Narkoba Internasional Aktif di Indonesia

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ( BNN) Arman Depari mengatakan 72 jaringan narkoba internasional berkeliaran di Indonesia.

27 Januari 2018 | 12.00 WIB

Badan Narkotika Nasional menunjukan barang bukti sabu 40 kg yang diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia, sebelum dimusnahkan, di Kantor BNN, Jakarta Timur, 26 Januari 2018. Tempo/Imam Hamdi
Perbesar
Badan Narkotika Nasional menunjukan barang bukti sabu 40 kg yang diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia, sebelum dimusnahkan, di Kantor BNN, Jakarta Timur, 26 Januari 2018. Tempo/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan banyak jaringan narkoba internasional aktif di Indonesia. Saat ini, tercatat ada 72 jaringan narkoba internasional yang masih beroperasi menyelundupkan barang haram itu ke Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Masih banyak sindikat internasional yang berkeliaran," ucap Arman setelah melakukan pemusnahan sabu sebanyak 40 kilogram asal Malaysia, Jumat, 26 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Arman, Indonesia baru bisa menekan dua jaringan internasional asal Afrika Barat dan Iran. Meski lama tidak aktif, dua jaringan tersebut harus tetap diwaspadai.

"Paling tidak dua sindikat itu sudah berhenti beroperasi sekarang. Tapi ada 72 jaringan lagi dan kami belum evaluasi," ujarnya.

Tahun ini, BNN akan melakukan evaluasi terhadap jaringan internasional yang sudah lemah, tidak aktif, dan masih sangat aktif. Salah satu jaringan yang masih sangat aktif berasal dari negara tetangga, yakni Malaysia.

Narkoba dari luar negeri banyak yang masuk menggunakan kelengahan dari pengawasan garis pantai yang panjang di Indonesia. Suplai narkoba dari luar 80 persen masuk melalui jalur laut.

Berdasarkan pemetaan BNN, sejumlah garis pantai di Indonesia sangat rawan penyelundupan narkoba. Adapun wilayah yang dianggap rawan adalah pantai timur Sumatera yang terbentang dari Aceh sampai Lampung. Kepulauan Riau, Pantai Utara Pulau Jawa, dan pantai selatan Kalimantan juga menjadi perhatian BNN.

 

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus