Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Brigadir Kepala Matheos De Haan (sebelumnya ditulis Bripka Matheus) diduga bunuh diri dengan menembakan senjata api ke kepalanya. Namun polisi belum secara tegas memberikan kesimpulan karena masih menunggu hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium Forensik.
Baca: Bripka Matheus Tewas, Polisi Pastikan Kepemilikan Pistol di TKP
"Belum bisa disimpulkan. Kami harus tunggu hasil dari labfor," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Argo Yuwono, Rabu, 2 Januari 2018.
Matheos ditemukan tergeletak bermandikan darah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Mutiara, RT 01 RW 13, Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, pada 31 Desember 2018. Di kepala pria 54 tahun itu terdapat luka bekas tembakan. Polisi menemukan senjata api di dekat tubuhnya. Indikasi inilah yang memunculkan dugaan Matheos bunuh diri dengan menembak kepalanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut ini sejumlah fakta yang mengidikasikan dugaan bunuh diri itu.
1. Rekaman kamera pengawas.
Berdasarkan bukti rekaman sejumlah kamera pengawas diketahui, Matheos datang sendirian ke TPU Mutiara menggunakan sepeda motor.
2. Tak ada barang berharga yang hilang.
Polisi memastikan, tidak ada barang berharga milik Matheos yang hilang. Sepeda motor yang digunakan juga masih berada di sekitar pemakaman. Telepon genggam milik Matheos ditemukan dekat tubuhnya.
3. Senjata api.
Polisi menemukan senjata api genggam di dekat tubuh Matheos. Setelah diperiksa, dipastikan senjata api itu milik Polri yang terdaftar atas nama Matheos. Polisi juga menemukan bekas bubuk mesiu di tangan kanan pria itu.
4. Luka tembak di kepala.
Berdasarkan hasil visum diketahui, luka di kepala Matheos adalah luka tembakan. Peluru masuk dari kepala kanan dan tembus di kiri. Dari bentuk luka itu disimpulkan jika senjata diletuskan dari jarak sangat dekat.
5. Pesan permintaan maaf.
Dari telepon selular Matheos terdapat sejumlah pesan yang berisi permintaan maaf. Pesan itu ditulis oleh Matheos yang kemudian dikirim kepada salah seorang temannya. Namun belum diketahui secara pasti apa alasan Matheos mengirimkan pesan permintaan maaf itu.
Baca: Bripka Matheus Tewas, Ada Pesan Minta Maaf di Handphone
Baca berita-berita sejenis tentang bunuh diri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini