Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Cerita Keluarga Kenali Satu dari Tujuh Mayat di Kali Bekasi

Satu dari tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi dikenali oleh pihak keluarga sebagai AD.

24 September 2024 | 16.59 WIB

Tempat kejadian perkara (TKP) temuan tujuh mayat remaja laki-laki di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 24 September 2024. Komisi III DPR RI melakukan peninjauan TKP temuan tujuh mayat remaja laki-laki untuk mengetahui lebih lanjut kejadian yang sebenarnya dan dilakukan penyelidikan yang transparan agar tak berasumsi dan menjatuhkan tuduhan miring pada kasus ini. TEMPO/M Taufan Rengganis
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tempat kejadian perkara (TKP) temuan tujuh mayat remaja laki-laki di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 24 September 2024. Komisi III DPR RI melakukan peninjauan TKP temuan tujuh mayat remaja laki-laki untuk mengetahui lebih lanjut kejadian yang sebenarnya dan dilakukan penyelidikan yang transparan agar tak berasumsi dan menjatuhkan tuduhan miring pada kasus ini. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari tujuh mayat yang ditemukan di Kali Bekasi dikenali oleh pihak keluarga sebagai AD. Yanti, kakak AD, meyakini salah satu jenazah merupakan adiknya karena mengenakan pakaian dan kalung yang persis seperti digunakan sebelum pergi dari rumah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalung dan bajunya sama. Kalungnya, kalung ibu saya" kata Yanti di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 24 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yanti mengatakan AD pamit untuk nongkrong di warung kopi (warkop) bersama saudaranya, Rizki, pada Jumat, 20 September sekitar pukul 22.00 WIB.

Sofur, ibu dari AD, mengatakan, anaknya biasa pulang ke rumah sekitar pukul 23.00 atau 24.00. Namun, hingga pukul 1.00 keesokan harinya AD tak kunjung kembali.

Ia sempat menelepon anaknya berkali-kali, tapi tak ada jawaban. Sofur menjelaskan pada pukul 2.00 dini hari, Sabtu, 21 September 2024, ponsel AD diketahui dalam status online. "Kami telepon jam 2 pagi itu masih nyambung, tapi gak diangkat" katanya. 

Menurut Sofur, pihak keluarga mulai cemas karena biasanya AD mudah dihubungi. Keluarga mencoba menanyakan keberadaan AD pada tetangga dan orang tua teman-temannya, tapi taka da yang tahu.

Sampai akhirnya, pada Ahad pagi, ia mendapat kabar dari tetangga yang melihat instagram, perihal ramai ditemukannya 7 mayat di kali bekasi. "Dari tetangga" ucap Yanti.

Setelah mendengar kabar itu, suami Yanti mencari informasi lebih dalam lewat grup-grup paguyuban Bekasi. Dari grup itu ia mendapat foto-foto jelas AD. "Dari foto itu jelas keliatan wajah, kalung, dan bajunya" ucap Yanti.

Mayat AD ditemukan pada Ahad, 22 September 2024 di Kali Bekasi, tepatnya di belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi. Dari keterangan Yanti lokasi TKP berjarak sekitar 2-3 KM dari tempat tinggalnya.


Keluarga Bantah AD Terlibat Tawuran


Yanti menampik adik dan teman-temannya berkumpul karena mau tawuran. Ia beralasan adiknya pergi ke tempat biasa dia berkumpul dan selama ini tidak pernah terjadi apa-apa. Warkop tempat AD biasa nongkrong juga dekat dari rumah, beralamat di Bantar Gebang, Rt 2 Rw 4, Kota Bekasi. "Biasanya di situ, beli es, makan bubur” ujar Yanti.

Yanti menduga di saat bersamaan ada kelompok yang mau tawuran, Ketika polisi datang, adiknya ketakutan dan ikut lari. Ia mendapat keterangan ini dari Rizki, saudara AD yang selamat, jika mereka kumpul untuk merayakan ulang tahun temannya.  

AD merupakan seorang remaja yang berusia 16 tahun. Yanti mengatakan adiknya baru akan didaftarkan ke Sekolah Menengah Kejuruan yang dia inginkan, setelah lulus SMP tahun lalu.

Pada malam nahas itu, kata Yanti, AD pergi bersama Rizki menggunakan sepeda motornya. Saat ini motor adiknya berada di Polsek Bekasi. Sedangkan Rizki, sempat ditahan di polres untuk diperiksa dan baru dibebaskan hari ini. "Dia tidak terbukti (bersalah), jadinya keluar" ucap Yanti.

Yanti berharap proses identifikasi cepat selesai agar jasad AD bisa segera dimakamkan. Keluarga juga berharap kepolisian mengizinkan mereka untuk melihat jasad AD.  “Terakhir ketemu hari jumat itu,” ucapnya. 

Keluarga juga sudah menyiapkan liang kubur untuk AD di dekat rumah. “Kami pengen cepet bawa pulang, cepet beres,” tutur Yanti.

Kapolda Sebut Polisi Berpatroli untuk Cegah Tawuran


Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto menyatakan kegiatan patroli yang dilakukan oleh Tim Presisi dilakukan untuk mencegah tawuran. Ia menyebut apa yang dilakukan TIm Presisi ini sudah benar.  Sebab, kegiatan patroli memang harus dilakukan untuk memastikan suatu wilayah aman dari tindak kejahatan.

"Langkah patroli ini betul. Saya katakan, patroli ini tidak salah," kata Karyoto meninjau lokasi penemuan tujuh jasad remaja. pada Minggu, 22 September 2024.

Kronologi dimulai ketika tim patroli Polres Metro Bekasi Kota sempat membubarkan sekelompok remaja yang diduga hendak tawuran di Jalan Cipendawa Baru, Kecamatan Rawalumbu, Sabtu, 21 September 2024 sekira pukul 03.00 WIB.

Di lokasi kejadian, segerombolan remaja itu kocar-kacir saat tim patroli mendekat. Beberapa di antaranya pun memilih menceburkan ke Kali Bekasi. “Mereka menceburkan diri ke sungai karena adanya ketakutan-ketakutan adanya patroli yang lewat,” ucapnya.

Saat ini, polisi sudah memeriksa 23 saksi yang mengetahui peristiwa sebelum penemuan 7 mayat di Kali Bekasi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, mengatakan mereka yang diperiksa adalah para terduga pelaku tawuran dan seorang satpam.

"Pemeriksaan dilakukan Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota terhadap 22 orang dan satu satpam," kata Ade di Polda Metro Jaya, Senin, 23 September 2024.

Meski begitu, kepolisian juga tidak menutup kemungkinan adanya kelalaian. Kadiv Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) bersama Kompolnas memeriksa Tim Presisi Bekasi yang saat itu bertugas.

M. Faiz Zaki berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Dede Leni Mardianti

Lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Salatiga pada 2024. Bergabung dengan Tempo pada 2024 meliput isu hukum dan kriminal. Kini meliput isu ekonomi dan bisnis

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus