Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina (RRC) di Jakarta telah mengetahui insiden penangkapan kapal ikan dan nelayannya pada Sabtu pekan lalu. Melalui kedutaannya, pemerintah Cina mendesak para nelayannya segera dibebaskan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebelumnya menyampaikan pihaknya menangkap KMK Kway Fey 10078 yang didapati mencuri ikan di perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu lalu. Sempat dihalang-halangi kapal penjaga pantai Cina, personel Kapal Pengawas (KP) Hiu 11 melompat ke KM Kway Fey 10078 dan berhasil melumpuhkan awak kapal.
Menurut keterangan resmi kedutaan besar Cina untuk Indonesia, kapal nelayan mereka berada di perairan perikanan tradisional Cina dan sedang beroperasi dengan normal saat dikejar kapal bersenjata Indonesia.
“Pihak kami sudah mengetahui laporan bersangkutan. Tempat kejadian berada di perairan perikanan tradisional Cina. Kapal ikan Cina dikejar oleh kapal bersenjata Indonesia waktu beroperasi normal,” kata juru bicara kedutaan yang disampaikan kembali kepada Tempo, Senin, 21 Maret 2016.
Menurut Kedutaan, delapan anak buah kapal Cina ditangkap oleh pihak Indonesia. “Segera setelah menerima informasi tersebut, pihak Cina langsung mendesak pihak Indonesia membebaskan ABK Cina dan menjamin keamanan mereka,” kata juru bicara Kedutaan.
Pemerintah Cina berharap Indonesia menangani isu tersebut secara saksama mengingat hubungan bilateral yang mesra antara kedua negara pada saat ini. Dalam hal beda pendapat di bidang perikanan, diharapkan kedua pihak dapat mengadakan komunikasi melalui jalur diplomasi.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Cina, Sun Weide, meminta akses kekonsuleran terhadap delapan nelayan dan kapten kapal. Weide kemudian juga menghadap Menteri Susi untuk menindaklanjuti permintaan tersebut.
NATALIA SANTI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini