Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

EKSKLUSIF: Perantara Judi Bola BS Akhirnya Buka-bukaan

Bambang menyatakan tak akan menutupi lagi identitasnya. "Saya sudah siap seribu persen," katanya.

28 Juli 2015 | 19.36 WIB

Ilustrasi taruhan bola / judi bola. garbagesound.com
Perbesar
Ilustrasi taruhan bola / judi bola. garbagesound.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan perantara judi bola, "BS", akhirnya bersedia muncul ke publik dengan nama jelas: Bambang Suryo. Mantan pemain sekaligus pelatih sepak bola itu awalnya tidak ingin identitasnya dibocorkan ke publik dan memilih menggunakan nama BS atau Mr X dengan alasan keselamatan keluarga. 

Nama BS mencuat setelah rekaman percakapan teleponnya dengan "Da", bandar judi bola asal Malaysia, beredar. Keduanya membicarakan pertandingan Indonesia versus Thailand, kemudian melawan Vietnam, dalam SEA Games 2015 di Singapura. Dalam dua laga itu, Indonesia keok dengan skor sama, yakni 0-5.

Bersamaan dengan waktu menyebarnya rekaman percakapan itu, pada pertengahan Juni 2015, Bambang melaporkan dugaan pengaturan pertandingan di Liga Indonesia. Ia menyertakan barang bukti berupa daftar pertandingan yang sudah diatur. Sejak mengungkapkan adanya pengaturan skor di kompetisi Liga Indonesia, Bambang berkali-kali mendapat ancaman. Ia terpaksa harus berpindah-pindah tempat.

Tempo berkesempatan berbincang dengannya tiga kali. Wawancara lengkap bisa dibaca di Majalah Tempo edisi 27 Juli 2015. Berikut ini kutipan singkatnya:

Awalnya Anda menyembunyikan identitas, tapi kenapa sekarang berani buka-bukaan?
Saya mau melawan kezaliman. Saya bukan pengecut. Saya diajari oleh bapak saya harus berani. Bapak saya tentara, pejuang pembebasan Timor Timur, di sana dijuluki Rambo. Kalau bapak saya berani, kenapa saya enggak berani? 

Bagaimana keselamatan keluarga Anda?
Saya tahu risikonya. Selama ini saya juga tidak dapat perlindungan dari siapa-siapa, termasuk LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban). Saya dengan diri saya sendiri. Saya sudah mengkondisikan anak dan istri saya. Bahkan istri saya pernah didatangi orang suruhan di tempat kerjanya, diancam, diteror lewat SMS. 

Harapan ke pemerintah?
Harus benar-benar membongkar ini, dengan syarat tidak ada tendensi dendam pribadi antara pemerintah dan PSSI. PSSI harus dibersihkan. Tidak ada unsur dendam perorangan atau individu. 

JAJANG JAMALUDIN | SYAILENDRA PERSADA | RINA WIDIASTUTI | ARTIKA RACHMI FARMITA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rina Widiastuti

Rina Widiastuti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus