Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Polisi di Depok menyatakan akan meningkatkan patroli untuk menangkal maraknya kejahatan seksual yang disebut 'begal payudara' di wilayahnya. Kasus pelecehan seksual ini terbaru menimpa seorang karyawati di Jalan Juanda pada Rabu dinihari, 9 Agustus 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Akan kami terus galakkan melalui Kelompok Sadar Kamtibmas dan Polisi RW untuk lebih berhati-hati," kata Wakil Kapolres Metro Depok, Ajun Komisaris Besar Eko Wahyu Fredian, usai pemusnahan barang bukti di Galeri Pemulihan Aset Kejaksaan Negeri Depok, Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eko mengimbau warga perempuan tak sendirian ketika harus berada di jalan tengah malam, terutama di kawasan yang sepi dan gelap. Menurutnya, rata-rata yang menjadi korban adalah mereka yang sedang jalan sendirian di tempat-tempat gelap.
"Dalam hal ini kami bersinergi juga dengan Pemerintah Kota Depok agar di lokasi-lokasi yang jadi sasaran tersebut ditingkatkan penerangan jalannya," tutur Eko.
Eko menambahkan bahwa pada umumnya korban pelecehan seksual enggan melapor ke polisi karena beberapa alasan. Namun mereka mengungkapnya lewat media sosial. Ini seperti yang terjadi pada kasus terkini.
Dalam cuitannya korban bercerita kronologi kejadian setelah pulang kerja shift 2 pukul 01.00 WIB. Saat itu dia mengendarai sepeda motor dan berputar balik dekat arah Pesona Square. Tiba-tiba ada motor lain mendekat langsung memegang payudaranya.
"Dikira motor pelaku yang mendekat mau jatuh tapi ternyata malah memegang payudara saya dan setelah itu kabur," ucap korban dalam postingan dan di-mention ke @Kabarhakam, @Kapolresmetro Depok, dan @Kapoldametrojaya.
Akibat kejadian tersebut korban menyatakan kaget dan syok. Dia juga mengatakan tidak sempat menghapalkan plat nomor sepeda motor si pelaku begal payudara itu.