Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 menanggapi ancaman Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang bakal menyerang pos militer di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, dalam sebulan ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru Bicara Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Pol. Bayu Suseno mengatakan kegiatan operasi akan tetap berjalan. Satgas akan melakukan penegakan hukum di Papua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Penegakan hukum akan kami lakukan terhadap KKB (kelompok kriminal bersenjata) yang melakukan gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di wilayah Papua," ujar Bayu kepada Tempo lewat aplikasi perpesanan, Jumat, 19 Juli 2024.
Bayu mengklaim kondisi di wilayah Sugapa, Intan Jaya baik-baik saja. "Tidak ada pengungsian ke luar negeri," kata dia.
Sebelumnya, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan kelompoknya telah menyerang pos militer Indonesia yang berada dekat Bank Papua di Distrik Sugapa pada Rabu, 17 Juli 2024 pukul 21.00 WIT.
Penyerangan tersebut dilakukan oleh TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, berdasarkan laporan dari Enos Tipagau (Komandan Operasi TPNPB Batalion Angin Bula) dan Afrianus Bagubau (Wakil Komandan Batalion Kinogo).
Sebby menyebut penyerangan dan baku tembak itu terjadi selama satu jam lebih. "Berakhir pada pukul 12.10," kata Sebby dalam keterangan resminya.
Dalam penyerangan tersebut, kata Sebby, Panglima Daerah Intan Jaya Bridjen Undius Kogoya telah menurunkan pasukan TPNPB dari empat batalion. Penerjunan pasukan ini demi melakukan serangan lanjutan dalam misi operasi di pusat Sugapa.
Selain itu, untuk menyerang seluruh pos militer Indonesia dari ujung bandara pesawat hingga di Kampung Titigi selama satu bulan ke depan. "Siap ambil alih kota," kata Sebby.
Oleh sebab itu, Undius Kogoya memerintahkan semua aktivitas sipil dan pemerintah segera dihentikan mulai Kamis, 18 Juli 2024. Ini agar tidak ada korban jiwa selama TPNPB-OPM menyerang seluruh pos militer di Intan Jaya.