Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin serah-terima jabatan enam perwira tinggi di lingkungan TNI pada Kamis, 28 Desember 2017. Salah satu jabatan yang diserahterimakan adalah jabatan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Mayor Jenderal Sabrar Fadhilah mengatakan pergantian tersebut dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan organisasi terkait dengan tugas-tugas TNI mendatang. "Semua dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan sudah ada pemberitahuan lebih dulu," ucapnya pada Jumat, 29 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Posisi yang sebelumnya diisi Mayor Jenderal Ilyas Alamsyah kini ditempati Marsekal Muda Kisenda Wiranata Kusuma. Kisenda sebelumnya menjabat Asisten Pengamanan Kepala Staf TNI Angkatan Udara.
Kisenda adalah lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986. Sebelum menjadi Kepala Bais, dia sempat menempati beberapa posisi di lingkungan Bais TNI.
Ia pernah menjadi Paban Utama F-2 Direktorat F Bais TNI. Pada 2015, Kisenda diangkat menjadi Direktur D Bais TNI yang membidangi pengawasan orang asing. Kariernya kembali naik tahun ini setelah mengepalai lembaga intelijen kemiliteran tersebut.
Kisenda adalah perwira tinggi kedua dari kesatuan TNI Angkatan Udara yang menjabat Kepala Bais. Sedangkan perwira tinggi pertama dari TNI AU yang pernah memimpin lembaga itu adalah Marsekal Madya Ian Santoso, yang kini telah pensiun. Posisi ini sebelumnya beberapa kali diisi perwira tinggi dari TNI Angkatan Darat.
Mutasi jabatan Kisenda tertuang dalam surat keputusan yang ditandatangani mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Sebelum melepas jabatannya, ia sempat mengeluarkan Surat Keputusan Nomor Kep/982/XII/2017 tentang mutasi sejumlah perwira tinggi. Namun Hadi Tjahjanto sebagai panglima yang baru mengeluarkan surat keputusan baru yang menganulir mutasi sejumlah jabatan. Ada 16 nama dari 85 nama perwira tinggi TNI yang mutasinya dibatalkan Hadi.