Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
MENDUNG hitam menggelayut di langit Selat Singapura, Selasa dini hari pekan lalu. Angin menebas muka laut, membuncahkan ombak setinggi tiga meter. Di tengah cuaca tak bersahabat itu enam kapal perang RI (KRI) berpatroli, didukung satu pesawat Nomad (patroli) yang melayang rendah. ”Kami menutup jalur perairan menuju Singapura,” kata Laksamana Muda TNI Muryono, Panglima Armada RI Kawasan Barat.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo