Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jambi - Jalur perairan laut di Provinsi Jambi relatif rawan terjadi perompakan. Tercatat, dalam kurun waktu dua tahun terakhir sudah terjadi tujuh kali aksi perompakan.
"Aksi para perompak tergolong sadis dan kejam karena tak segan-segan mencederai bahkan membunuh para korban," kata Kepala Direktorat Kepolisian Air Kepolisian Daerah Jambi Komisaris Besar Yulius Bambang Karyanto kepada Tempo, Selasa, 22 Maret 2016.
Para pelaku perompakan di daerah ini, menurut Bambang, merupakan warga yang bermukim di kawasan Provinsi Jambi, seperti di Kabupaten Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur.
Sabtu pekan lalu atau 19 Maret 2016, jajaran Direktorat Kepolisian Air Polda Jambi menciduk kawanan perompak yang biasa melakukan aksi di perairan Kualatungkal, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi. "Awalnya kami melakukan penangkapan terhadap lima perompak. Kemudian, Ahad kemarin, seseorang yang diduga pimpinan perompak itu menyerahkan diri," tutur Bambang.
Penangkapan kawanan perompak ini dilakukan setelah adanya laporan dari Direktur PT Pelayaran Sindo Sukses Damai Kristina Rajagukguk. Dia menyebutkan bahwa kapalnya yang sedang membawa getah karet dari Jambi menuju Singapura dirompak 12 orang saat melewati perairan Kualatungkal.
"Melalui informasi itulah akhirnya kami kembangkan dan menangkap lima perompak," ujarnya. Para pelaku bernama Safarudin bin Saharudin, Effendi bin Udin Sahin, Saidin bin Sadil, Efendi bin Abdullah, dan Andi bin Sardin. Adapun M. Ilyas diketahui sebagai pemilik kapal motor Arjuna yang digunakan dalam perompakan itu.
Dalam aksi tersebut, para perompak mengejar kapal yang akan dijadikan sasaran menggunakan speed boat berkekuatan 40 tenaga kuda. Pelaku juga dilengkapi senjata tajam dan senapan api rakitan untuk melumpuhkan korbannya bila melakukan perlawanan.
PT Pelayaran Sindo Sukses Damai pada kejadian itu mengalami kerugian mencapai Rp 300 juta. Direktur Utama PT Pelayaran Sindo Sukses Damai Kristina Rajagukguk mengatakan, saat kapal miliknya melewati perairan laut Tanjungjabung Timur, tiba-tiba muncul speed boat berisikan 12 orang. Para perompak itu memaksa kapten kapal dan anak buah kapal menyerahkan barang bawaan berupa getah karet. Anak buah kapal pun tak berkutik melawan perompak lantaran ditodong senjata api dan senjata tajam. Para pelaku menurunkan getah karet ke kapal mereka.
"Akibat kejadian ini, ditaksir kami mengalami kerugian sedikitnya Rp 300 juta," ucap Kristina.
Direktorat Kepolisian Air Polda Jambi terus melakukan pengejaran para kawanan perompak yang sudah diketahui identitasnya tersebut.
SYAIPUL BAKHORI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini