Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Respons Video Jenderal Dudung Marah atas Pernyataan Effendi Simbolon, PDIP Segera Temui KSAD

Menurut Utut, keutuhan bangsa lebih penting. Sehingga, pihaknya tidak akan ragu meminta maaf kepada Jenderal Dudung atas pernyataan Effendi Simbolon

14 September 2022 | 13.25 WIB

Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf kepada TNI karena menyebut "TNI seperti gerombolan" di DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 14 September 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf kepada TNI karena menyebut "TNI seperti gerombolan" di DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 14 September 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto menyebut pihaknya bakal menemui Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman untuk meminta maaf soal pernyataan TNI seperti gerombolan dan ormas. Dalam sebuah video yang viral, Dudung mengungkapkan amarahnya atas pernyataan itu dan meminta anak buahnya bereaksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Utut mengaku baru mengetahui video Dudung marah dan mengancam bakal mengerahkan anak buahnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau memang ada itu (video Dudung marah), tentu kami akan segera menghubungi Pak KASAD, ini info dari wartawan," kata Utut di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu, 14 September 2022. 

Menurut Utut, saat ini keutuhan bangsa jauh lebih penting. Sehingga, pihaknya tidak akan ragu meminta maaf kepada Dudung atas ucapan Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon itu. 

"TNI pemersatu, jangan sampai sebaliknya. Mudah-mudahan Pak KASAD bisa ketemu. Kemarin saya telepon beliau masih di Pekanbaru. Mudah-mudahan sempat ketemu," kata Utut. 

Ucapan TNI seperti gerombolan ini terlontar dalam rapat Komisi I dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Senin, 5 September 2022. Effendi Simbolon mempertanyakan ketidakhadiran KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di rapat tersebut.

Sempat singgung hubungan Andika dan Dudung

Effendi kemudian mengatakan bahwa ada disharmoni hubungan antara Andika dengan Dudung. Dia bahkan mengatakan sikap TNI melebihi ormas. 

"Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih Ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," kata Effendi dalam rapat tersebut. 

Effendi beranggapan jika memang Andika Perkasa dengan Dudung Abdurrachman masih mementingkan ego masing-masing, ia mengusulkan kepada keduanya agar berhenti manggung untuk menjadi Capres dan Cawapres.

Setelah mendapat kecaman atas ucapannya menyebut TNI gerombolan dan ormas, Effendi menyampaikan permohonan maaf. Dia menyebut ucapannya itu tidak bermaksud untuk mendiskreditkan institusi tersebut. 

"Sekali lagi, demi Allah, demi Tuhan saya tidak pernah men-judge sebagaimana yang beredar, apalagi saya sendiri juga bagian keluarga besar TNI," ujar Effendi. 

 

M JULNIS FIRMANSYAH I IMA DINI

 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus