Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Sepanjang 2017, BNN Tembak Mati 79 Bandar Narkoba

Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan bahwa penembakan terhadap bandar narkoba itu adalah bukti keseriusan.

27 Desember 2017 | 14.19 WIB

Kepala BNN, Komjen Budi Waseso memperlihatkan barang bukti narkoba dan senjata airsoft gun yang digunakan komplotan narkoba jaringan international saat konferensi pers di kantor BNN, Jakarta, 10 Oktober 2017. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Kepala BNN, Komjen Budi Waseso memperlihatkan barang bukti narkoba dan senjata airsoft gun yang digunakan komplotan narkoba jaringan international saat konferensi pers di kantor BNN, Jakarta, 10 Oktober 2017. TEMPO/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan sepanjang tahun 2017 lembaganya telah menembak mati 79 orang bandar narkoba. Penembakan dilakukan karena yang bersangkutan mencoba melawan saat hendak ditangkap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Tindakan tegas ini bukti keseriusan aparat penegak hukum," kata Budi Waseso dalam konferensi pers akhir tahun di Kantor BNN, Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.

Baca: Menjelang Tahun Baru, BNN Gelar Razia Narkoba di Tempat Hiburan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Budi, pihaknya sudah gerah dengan peredaran Narkoba. Personel BNN dan penegak hukum lain sebenarnya tidak segan untuk menembak mati para pengedarnya.

Namun, ia melanjutkan, tembak mati baru bisa dilakukan jika pelaku mencoba melawan dan membahayakan petugas. Sayangnya, kata Budi, yang mencoba melawan hanya 79 orang dari puluhan ribu tersangka yang ditangkap.

"Sebenarnya amunisi kita cukup. Tapi mereka nasibnya baik. Saya sih berharap mereka melawan agar amunisi kami terpakai," katanya.

Selain menembak mati 79 bandar narkoba, pada 2017 ini BNN telah mengungkap lebih dari 46 ribu kasus narkoba dan 27 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang yang berasal dari bisnis haram ini. Adapun jumlah tersangka mencapai 58 ribu orang.

Baca: Polisi Masih Buru V yang Menyuplai Narkoba ke Tio Pakusadewo

Sepanjang tahun ini pula dari kasus yang berhasil diungkap, BNN menyita barang bukti narkoba jenis sabu (4,71 ton), ganja (151 ton), dan ekstasi (2,9 juta butir).

Menurut mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ini, pemberantasan narkoba di Indonesia belum serius dan masih terkesan main-main. Sebabnya peredaran narkoba tetap marak. "Semua seolah-olah kerjaannya BNN saja," kata dia.

Padahal narkoba sudah menjadi musuh bersama dan presiden telah menyatakan bahwa negara ini darurat narkoba. Karena itu, ia berharap seluruh lembaga dan instansi pemerintah serta masyarakat bisa bekerja sama memeranginya.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus