Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

27 April 2024 | 19.35 WIB

Penampakan dari luar rumah di  Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Penampakan dari luar rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas di dalam mobil pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Iman Syamsudin, warga Mampang Prapatan, mengungkapkan pemilik rumah lokasi Brigadir RA atau Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas diduga bunuh diri di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan. Menurut dia, rumah itu dimiliki oleh seorang pengusaha tambang batubara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Polisi menemukan luka tembak di kepala Brigadir RA. Peliru menembus hingga bagian kiri kepala, bahkan menembus hingga atap mobil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau saya enggak keliru, yang punya bos tambang batubara," ujar Iman saat ditemui di kliniknya di seberang rumah itu pada Sabtu, 27 April 2024.

Iman bercerita, rumah itu semula dimiliki oleh Fahmi Idris, pengusaha cum politikus Golkar yang pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja era Orde Baru dan Menteri Perindustrian era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Sekarang udah dua tahunan ditinggali pemilik yang baru," kata Iman.

Dari pantauan Tempo, rumah dengan gerbang cokelat lebar itu tampak tertutup. Dua buah sepeda motor terparkir di depan pagarnya. Melalui celah gerbang yang sedikit terbuka, mobil Toyota Alphard hitam korban ditemukan tewas masih berada di lokasi bersama mobil putih yang sempat ditabrak. Keduanya dipasangi garis polisi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Bintoro, menyatakan dugaan bunuh diri diambil usai melaksanakan digital forensik terhadap rekaman CCTV. Karena itu, berdasar kesimpulan sementara polisi, Brigadir RA bukan korban penemban pihak atau orang lain.

Kepolisian juga menemukan senjata api jenis HS kaliber 9 mm yang diduga digunakan korban untuk melancarkan aksinya.

“Kami pihak kepolisian mendampingi dan memperlihatkan hasil rekaman CCTV kepada pihak korban,” ujar Bintoro kepada Tempo, Sabtu, 27 April 2024.

Bintoro menuturkan, keluarga korban telah datang dari Manado. Menurut dia, kepolisian telah mendampingi keluarga korban ke TKP untuk memastikan lokasi kejadian dengan CCTV yang ditampilkan. Selanjutnya, kepolisian juga mendampingi keluarga korban ke RS Polri untuk melihat jenasah korban. Ihwal akan dibawa pulang-tidaknya jenazah korban ke Manado, Bintoro mengatakan nanti akan dibicarakan dengan keluarga korban.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus