Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL – Bupati Sukabumi Marwan Hamami meluncurkan Toko Online Kabupaten Sukabumi (Toko Kami) di Hotel Pangrango, Sukabumi, Kamis 13 Juli 2023. Peluncuran itu sekaligus diseminasi program Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT KUMKM) yang sebelumnya sempat terhenti dikarenakan Pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Adanya inovasi berupa marketplace digital seperti yang diluncurkan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM) di bidang usaha mikro diharapkan bisa memberikan warna dalam pengembangan pemasaran produk usaha mikro di Kabupaten Sukabumi melalui Toko Kami,” kata Bupati. “Semoga inovasi ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha mikro dan berdampak pula pada penguatan terjadinya peningkatan perekonomian daerah di Kabupaten Sukabumi.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam penerapan Toko Kami, ada beberapa hal penting yang Bupati Marwan Hamami minta ditindaklanjuti. Pertama terkait transformasi digital. “Di sini harus diperhatikan, bagaimana membangun solusi digitalnya. Seperti aplikasi platform perdagangan elektronik. Sebab kita sadari bahwa dalam perjalanan itu selalu ada persoalan yang muncul di dalamnya, termasuk ketika terjadi persoalan di migrasi infratruktur computer on-premise ke komputasi cloud.”
Bupati juga mengingatkan sebelum dilakukan agar ditelaah dulu pada sisi agenda settingnya hingga adopsi (melihat contoh dari yang sukses), adaptasi (sesuaikan dengan situasi-kondisi-kebutuhan dinamisnya) dan implementasi (terapkan sesuai mekanisme atau SOP-nya). “Agar semua bisa dipastikan bahwa semua rangkaiannya berjalan dengan benar sehingga terjadi efektivitas dan efisiensi anggaran dan kinerja organisasi perangkat daerah mengalami loncatan kemajuan.”
Kedua, Bupati juga berharap dengan terbentuknya sumber daya manusia (SDM) yang profesional. SDM-SDM, menurut dia, harus mumpuni dalam bidang teknologi, informasi, dan komunikasi, terutama skill-skill yang harus dimiliki oleh seorang admin online shop maupun admin marketplace digital terjamin.
“Ketiga, bangun kekuatan kolaborasi dan sinergi yang melibatkan semua unsur pentahelix dan stakeholders lainnya yang terkait. Tempatkan peran mereka sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya.”
Bupati Marwan meyakini dengan adanya peluncuran Toko Kami dengan diiringi terpenuhinya ketiga saran dari dia yang dapat diterapkan, maka dapat meningkatkan pula akuntabilitas dalam praktek pengadaan barang dan jasa. Dalam skala lebih luas, lanjut dia, Toko Kami menciptakan pula perlindungan berusaha kepada para pelaku usaha baik usaha mikro, kecil, menengah, maupun usaha besar.
“Terobosan yang dilakukan oleh DKUKM Kabupaten Sukabumi seperti melalui Toko Kami ini diyakini dapat memberikan kontribusi positif dalam peningkatakn peran pelaku usaha mikro dan kecil,” kata Bupati Marwan.
Namun, selain memberikan saran Marwan juga memberikan catatan. Jaringan di wilayahnya masih belum rata. Kabupaten Sukabumi yang terdiri dari 47 kecamatan, 5 kelurahan, dan 381 desa, setengahnya masih memasarkan produk UMKM secara offline.
“Jaringannya belum ada, makanya UMKM harus bisa memanfaatkan event-event,” kata dia kepada Tempo. Menurutnya, untuk wilayah Utara Sukabumi sudah bisa memanfaatkan fasilitas internet. Namun, untuk wilayah Selatan banyak didorong kegiatan-kegiatan event offline agar UMKM bisa ikut berperan serta.
Catatan kedua, kata Marwan, kesiapan dari para pelaku UMKM untuk menerima order dalam jumlah besar. Karena, jika sudah masuk ke ranah online dan dipasarkan di luar negeri, pesanan dalam jumlah besar kerap ditemui. “Kesiapan para pelaku UMKM ini juga harus menjadi tantangan.”
Dia mencontohkan, sekitar tiga tahun lalu Jerman membutuhkan 3 ton gula semut, namun tidak bisa terpenuhi. Dia pun pernah membawa produk ke sebuah pameran di Belanda, namun ketika konsumen meminta akses lanjutan, tidak ditanggapi.
Marwan mengatakan jika tidak disikapi dengan baik maka akan merusak tataran kepercayaan konsumen, apalagi konsumen luar negeri kepada produk Sukabumi. “Ini yang harus diperhatikan DKUKM ketika mendorong pelaku UMKM untuk ekspor ke luar negeri.” Di lain pihak, lanjut dia, terdapat juga produk-produk Sukabumi yang sudah siap ekspor. “Tentu ini hal yang menggembirakan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Yulipri mengatakan latar belakang dibuatnya kegiatan tersebut. Menurut dia, pemerintah Kabupaten Sukabumi berupaya meningkatkan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satunya melalui pengembangan usaha mikro dan mengoptimalisasikan pusat layanan usaha terpadu (PLUT).
Saat ini, kata dia, usaha mikro menyumbang terhadap laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukabumi dengan target makro 2,5 persen dan berkontribusi juga terhadap pengangguran terbuka sehingga usaha mikro berperan penting dalam capaian indikator kinerja utama Bupati.
“Di tengah tantangan ekonomi global dan pemulihan pasca pandemik Covid-19, usaha mikro terus menunjukkan potensi yang luar biasa dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Menciptakan peluang bagi para pekerja, pelaku usaha dan generasi milenial berbakat.”
Yulipri menuturkan kegiatan ini juga sebagai upaya untuk mengembangkan produk usaha mikro Kabupaten Sukabumi dan meningkatkan perekonomian pelaku usaha mikro melalui digitalisasi dengan marketplace.
Yulipri berharap dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan akses dan jejaring bagi UMKM Kabupaten Sukabumi melalui pendampingan PLTU KUMKM. Selain itu, mendorong perluasan akses pasar UMKM dalam bentuk digitalisasi melalui marketplace.
“Dapat juga meningkatkan pendapatan dan kesinambungan usaha mikro kabupaten Sukabumi agar berdaya saing secara global,” ujar dia.
Sedangkan Toko Kami, lanjut dia, merupakan pemanfaatan teknologi digital sebagai jendela kolaborasi guna meningkatkan akses pasar usaha mikro melalui marketplace.
Dia pun berharap, penyelenggaraan kegiatan ini dapat membuat produk usaha mikro Kabupaten Sukabumi dapat lebih dikenal dan memasyarakat, sehingga mampu meningkatkan penjualan produk usaha mikro. “Pada akhirnya memberikan dampak pada peningkatan perekonomian Kabupaten Sukabumi.”
Salah satu pelaku UMKM Nurhaeti mengatakan, dirinya masih mengalami kendala terutama dalam hal pemasaran. Apalagi produk yang dia buat adalah kerajinan tangan dari kertas koran, produk yang perputaran uangnya tidak secepat di makanan.
“Semoga dengan adanya PLUT, semua produk UMKM bisa berkumpul di situ dan diberi pelatihan-pelatihan agar produknya menjadi lebih baik lagi,” kata pemilik merek Despar itu.
Dia pun berharap, kerajinan tangan dari kertas koran yang dibuatnya diminati masyarakat. “Minimal di Sukabumi saja dulu.”
Eli Yatin, pemilik Khanza Rajut mengatakan hal senada. Berharap PLUT menjadi wadah bagi para pelaku UMKM.
Sementara Plh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Tatang Suryana memastikan bersama PLUT, Kabupaten Sukabumi bisa semakin jaya.
“Kita juga memberikan solusi untuk masalah UMKM di antaranya masalah pemasaran. Mendampingi dari sisi legalitas dan teknologi. Kita juga mengedukasi, bagaimana digitalisasi ini bisa mendorong UMKM naik kelas.” PLUT, kata Tatang, menjadi tulang punggung dalam informasi yang dibutuhkan dan perizinan UMKM di Sukabumi. (*)