Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Ikatan Motor Indonesia Santuni Anak Yatim Lintas Agama

Setiap anak yatim mendapat donasi satu juta rupiah.

18 April 2023 | 19.40 WIB

Ikatan Motor Indonesia Santuni Anak Yatim Lintas Agama
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

INFO NASIONAL - Ikatan Motor Indonesia (IMI) memberikan santunan kepada 200 anak yatim lintas agama, yakni Islam, Katolik, Protestan, Budha, Hindu, dan Konghucu. Kegiatan berlangsung saat buka puasa bersama di Kantor Pusat IMI di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 17 April 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Bakti sosial ini dilakukan sebagai wujud toleransi dan demi membantu anak yatim dari berbagai agama tersebut yang memang memerlukan bantuan dan perhatian. Setiap anak yatim mendapat donasi satu juta rupiah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua MPR sekaligus Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo mengatakan IMI bukan hanya menjadi rumah bagi para pecinta olahraga dan mobilitas otomotif, tetapi juga rumah bagi para anak yatim dari berbagai agama.

“Jika biasanya kelompok agama memberikan santunan kepada anak yatim dari kalangan internal agamanya sendiri, IMI berusaha menembus sekat-sekat perbedaan agama tersebut. Langkah ini juga untuk menggugah kesadaran kebangsaan kita, sekaligus menunjukan kepada para anak yatim bahwa mereka masih memiliki saudara sebangsa yang peduli terhadap mereka. Walaupun tidak satu dalam keimanan, namun kita satu dalam kemanusiaan dan satu dalam kebangsaan," ujar Bamsoet.

Dia melanjutkan, santunan ini juga sebagai bentuk realisasi hablumminannas (meningkatkan hubungan harmonis manusia dengan manusia) di tengah suasana puasa yang merupakan bagian dari hablumminallah (meningkatkan hubungan manusia dengan Allah).

"Santunan terhadap anak yatim piatu ini bukanlah sekadar acara seremonial yang menjadikan mereka sebagai objek. Melainkan sebagai bentuk uluran tali kasih kita kepada mereka yang merupakan bagian dari generasi penerus bangsa. Sekaligus uluran tali sayang kita kepada mereka, bahwa walaupun orang tuanya telah tiada, mereka masih memiliki kita semua sebagai saudara seiman sekaligus saudara sebangsa dalam bingkai kasih sayang kemanusiaan," kata dia.

Bamsoet menyitir laporan Global Minimum Estimates of Children Affected by Covid-19-Associated Orphanhood and Deaths of Caregivers: A Modelling Study, sejak 1 Maret 2020 hingga 30 April 2021, secara global diperkirakan ada 1.562.000 anak kehilangan setidaknya satu orang tua yang meninggal karena Covid-19. Sementara di Indonesia, Litbang Kompas memperkirakan per 17 Agustus 2021, akibat pandemi Covid-10, terdapat 30.912 anak Indonesia yang menjadi yatim/piatu/yatim piatu.

Berdasarkan data tersebut, Bamsoet mengimbau pemerintah memberikan perhatian serius kepada anak-anak yang menjadi yatim/piatu/yatim piatu. “Selama ini keberadaan mereka seperti luput dari perhatian. Pemerintah melalui kementerian sosial bisa mulai mendata by name by address, siapa saja anak Indonesia yang menjadi yatim/piatu/yatim piatu.”

Pada acara tersebut turut hadir politisi Maruara Sirait. Tampak pula pengurus IMI Pusat antara lain Dewan Pembina Robert Kardinal, Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna dan Maruara Sirait, Wakil Bendahara Umum BPP HIPMI Joshua Sirait, Wakil Ketua Umum M Riyanto, Ananda Mikola, Rifat Sungkar dan Junaidi Elvis, dan Bendahara Umum Iwan Budi Buana. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus